"Perkiraan kita jumlah penonton mencapai 160 ribu orang, tetapi dengan catatan bahwa COVID-19 berakhir, namun kalau pandemi masih berlangsung kita perkirakan di angka 114 ribu orang," kata Head Operational The Mandalika Made Pariwijaya di pantai Kuta, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kamis (17/12).
Ia mengatakan, jumlah penonton tersebut dihitung selama tiga hari perhelatan MotoGP dengan rincian 40 persen penonton lokal dan selebihnya berasal dari luar atau wisatawan mancanegara. Karena itu, dengan jumlah penonton tersebut membutuhkan kamar hotel yang cukup banyak.
Sementara ketersediaan kamar sesuai data PHRI di wilayah NTB hanya tersedia 14 ribu kamar. Untuk mengantisipasi kekurangan kamar pihak ITDC akan menyiasati dengan lokasi camping ground, desa wisata untuk penyediaan home stay dan berkoordinasi dengan PT Pelni untuk menyediakan penginapan terapung menggunakan kapal yang di sulap menjadi penginapan.
"Kebutuhan kamar kita memang belum memadai, jadi nanti ada camping ground, desa wisata dan kita berkordinasi dengan Pelni nanti untuk menyiapkan kapal terapung," ucapnya.
Sementara peredaran uang selama pelaksanaan MotoGP di perkirakan mencapai Rp260 miliar. Jumlah tersebut di luar sponsor serta hak siar.
"Estimasi bila satu orang menghabiskan 100 dollar maka jumlah uang yang beredar mencapai Rp260 miliar dan itu di luar sponsor dan hak siar, berapa totalnya kita belum menghitung," katanya.
Sementara itu, Kepala Kontruksi The Mandalika, Ari Joko Santoso, mengakui Dorna Sports SL telah menyepakati memperpanjang durasi kontrak sirkuit Mandalika untuk menggelar balap MotoGP dan Superbike menjadi 10 tahun.
"Kita sudah berkontrak dengan Dorna Sports dari tadinya 5 tahun menjadi 10 tahun untuk menggelar MotoGP dan Superbike di sirkuit Mandalika," ujarnya.
Ia mengatakan, dengan perpanjangan durasi kontrak tersebut, maka Indonesia,dalam hal ini sirkuit Mandalika, dipastikan akan menjadi tuan rumah balap MotoGP dan Superbike hingga 2031.
"Ini sesuatu yang membanggakan bagi Mandalika bisa dipercaya mendapat slot menyelenggarakan MotoGP dan Superbike 2021 sampai 2031," kata Joko Santoso.
Joko menambahkan, di luar pembangunan sirkuit, pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sudah mencapai 25 persen. Kedepan di tahun 2021, pihaknya akan menandatangi kontrak senilai Rp1,6 triliun untuk paket pembangunan infrastruktur di seputar kawasan.
"Seluruh progres pembangunan temasuk sirkuit ini akan selesai di bulan Oktober 2021 sebelum pelaksanaan MotoGP," katanya.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020