"Penghargaan tersebut diberikan kepada 15 pimpinan daerah yang terdiri dari bupati dan wali kota, termasuk Bu Risma tadi juga mendapatkan penghargaan ini," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya M. Fikser usai mengikuti vidcon penyerahan penghargaan di Surabaya, Jatim, Jumat.
Secara simbolis, penyerahan penghargaan itu diberikan kepada Bupati Pasuruan dan Bupati Luwu Utara, bersama dengan 15 Bupati/Wali Kota yang memberikan dukungan atas keberhasilan program Intervensi Kesehatan Lingkungan Dalam Pencegahan dan Penanganan COVID-19.
Baca juga: Tenaga Ahli Utama KSP puji penanganan COVID-19 di Surabaya
Menurut Fikser, program ini atas kerja sama antara Hakli dengan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI yang dilaksanakan di lima Provinsi yaitu Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Provinsi Maluku dengan 15 Kabupaten/Kota.
Program ini di Provinsi Jawa Timur dilaksanakan pada empat kabupaten/kota yaitu Surabaya, Gresik, Sidoarjo dan Pasuruan sebagai pilot project kegiatan.
Sedangkan penyerahan penghargaan kepada Wali Kota Risma dilakukan melalui video conference yang diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita. Selanjutnya, piagam penghargaan dalam bentuk fisiknya dikirimkan ke Wali Kota Risma di Balai Kota Surabaya.
Adapun 15 pimpinan daerah itu adalah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Sukabumi, Bupati Sumedang, Bupati Bandung, Wali Kota Bekasi, Bupati Sidoarjo, Bupati Gresik, Bupati Pasuruan, Wali Kota Banjarmasin, Bupati Banjar, Bupati Balangan, Bupati Maros, Bupati Gowa, Bupati Luwu Utara, dan Wali Kota Ambon.
Mantan Kabag Humas Pemkot Surabaya itu juga menjelaskan bahwa selama ini Pemkot Surabaya memang melaksanakan beberapa intervensi kesehatan lingkungan di Surabaya di antaranya pemberdayaan masyarakat dalam pembuatan masker di Kelurahan Kalirungkut RW VI RT 14 sebanyak 6.034 buah.
Baca juga: Pengamat : Wali Kota Risma layak isi jabatan Mensos
"Selain itu, Pemkot Surabaya juga melakukan pemberdayaan masyarakat dalam pembuatan sabun cair di Kelurahan Kalirungkut RW 3, RW 5, RW 6, RW 7, RW 8, RW 14, RW 15 sebanyak 712 botol @ 250 ml," katanya.
Bahkan, lanjut dia, selama ini pemkot juga melakukan pemberdayaan masyarakat dalam pembuatan sarana CTPS di Kelurahan Kalirungkut RW 7 sebanyak 10 unit, dan melakukan desinfeksi di tempat-tempat umum dan fasilitas publik.
"Nah, berbagai upaya untuk mencegah dan menangani COVID-19 itu ternyata diperhatikan oleh Hakli, sehingga kami berhasil meraih penghargaan itu," katanya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Hakli Jatim Khambali mengatakan Wali Kota Risma memang pantas mendapatkan ini karena intervensinya nyata di lapangan.
"Bahkan, kegiatan Intervensi Kesehatan Lingkungan dalam Pencegahan dan Penanganan COVID-19 ini tidak hanya berhasil dalam cegah tangkal pandemi COVID-19 di Kota Surabaya, tetapi juga mampu membangkitkan ekonomi masyarakat melalui UKM, UKBM, dan Koperasi Wanita," kata Khambali.
Ia juga menjelaskan bahwa program IKL di Jawa Timur melalui pendampingan Hakli Jatim kepada Pengurus HAKLI Kota sebagai pelaksana kegiatan bersama Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan Puskesmas.
Baca juga: Risma pastikan tanggul Kali Lamong Surabaya kuat tampung air
Baca juga: Risma: Soal tawaran jabatan Mensos terserah Bu Megawati
Baca juga: Risma berharap PMI dilibatkan program vaksinasi COVID-19 di Surabaya
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020