Ulsan tampil dominan sejak awal laga tetapi tertinggal lebih dulu ketika serangan balik Perspolis diselesaikan Mehdi Abdi dengan tembakan melewati kolong kaki bek Davy Bulthuis dan menaklukkan kiper Jo Su-huk tepat menit terakhir babak pertama.
Keunggulan itu tak bertahan lama karena pada menit keempat masa injuri babak pertama, VAR dan wasit Abdulrahman Al Jassim menghadiahkan tendangan penalti kepada Ulsan setelah Yoon Bit-garam dijatuhkan Ahmad Nourollahi.
Baca juga: Kim minta Ulsan fokus ke final Liga Champions Asia
Baca juga: Final Liga Champions Asia akhir pekan ini bakal dihadiri penonton
Junior Negrao yang menjadi algojo mendapati eksekusinya dimentahkan oleh kiper Hamed Lak, tetapi bola muntah langsung dia sambar untuk menjadi gol penyama kedudukan.
Pada awal babak kedua, Al Jassim kembali menoleh layar VAR di tepi lapangan untuk menghadiahkan tendangan penalti kedua untuk Ulsan setelah Mehdi Shiri sengaja mengangkat tangannya dalam upaya menghalau umpan silang Lee Chung-yong.
Kali ini, eksekusi penalti Junior sempurna mengecoh Lak yang melompat ke arah berlawanan sehingga Ulsan berbalik unggul 2-1.
Persepolis mengerahkan semua pemain untuk membantu serangan guna memupus kekecewaan dalam final Liga Champions Asia dua tahun silam, tetapi Ulsan berhasil menjaga keunggulan 2-1, demikian laporan Reuters.
Kemenangan itu membuat Ulsan meraih trofi Liga Champions Asia kedua setelah edisi 2012.
Laga final Liga Champions Asia disaksikan 8.157 penonton yang mengisi tribun Stadion Al Janoub yang berkapasitas 40.000 penonton. Mereka mematuhi ketentuan jaga jarak sosial guna membendung persebaran COVID-19.
Baca juga: AFC alihkan tempat pertandingan semifinal Liga Champions Asia
Baca juga: Presiden AFC ajak anggota bersabar hadapi dampak finansial pandemi
Baca juga: FIFPRO kecewa AFC diam-diam pindahkan Liga Champions Asia ke Doha
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2020