untuk mendorong literasi dan partisipasi masyarakat
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) membentuk Koalisi Relawan (Kawan) Vaksin yang tersebar di 34 provinsi Indonesia dan siap menjadi yang pertama divaksinasi bersama Presiden Joko Widodo.
Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu, Koordinator Nasional Kawan Vaksin dr Iswanto Idji mengatakan Gerakan Kawan Vaksin hingga ke daerah dibentuk untuk menyukseskan protokol kesehatan serta menyikapi rendahnya literasi masyarakat terhadap vaksin sehingga banyak yang lebih percaya hoaks.
“Kita berpikir apa yang bisa kita lakukan untuk membantu bangsa terlepas pandemi. Nah, vaksin salah satu upaya pemerintah untuk mempercepat kita keluar dari masalah pandemi COVID-19, agar segera bisa memulihkan segala dimensi kehidupan masyarakat. Kawan Vaksin hadir di daerah-daerah untuk mendorong literasi dan partisipasi masyarakat bidang vaksin," ujarnya.
Baca juga: Jokowi pertama penerima vaksin COVID-19, La Nyalla: Teladan yang baik
Iswanto juga menjelaskan demi meyakinkan masyarakat tentang pentingnya vaksinasi Covid-19, Kawan Vaksin di tingkat pusat hingga daerah bersedia menjadi pihak pertama yang divaksin bersama Presiden Jokowi.
Hal ini untuk memberi bukti kepada masyarakat bahwa vaksinasi aman dan tidak memiliki efek samping.
"Melalui pelantikan ini kami hendak mengirimkan pesan bahwa Koordinator Kawan Vaksin di hampir seluruh daerah Indonesia siap divaksin untuk pertama kali bersama Presiden Jokowi,” tegas Iswanto.
Baca juga: Pakar: Penyintas COVID-19 tetap harus proteksi diri dengan vaksin
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, mengatakan siap bekerja sama dengan Kawan Vaksin di level akar rumput (grassroot) untuk mendukung langkah vaksinasi guna memutus rantai penyebaran COVID-19.
"Kami punya multi level networking ke bawah yang merupakan kader dan ini ada 1,2 juta di lapangan. Selain jutaan kader, ada juga 23.400 penyuluh BKKBN baik berstatus PNS maupun non PNS yang bisa bekerja sama dengan Kawan Vaksin untuk bahu membahu men-deliver vaksin dan mengubah perilaku masyarakat,” ujarnya.
Di pihak IDI, Daeng Faqih menyampaikan, PB IDI termasuk pihak yang siap divaksin pertama kali. Ia pun mengajak kepada masyarakat Indonesia untuk divaksin tidak ragu untuk menjalani vaksinasi ini sebab proses penjaminan mutu dan prosedur yang dilakukan oleh Badan POM sudah baik.
Baca juga: Satgas: Vaksin belum tentu 100 persen lindungi masyarakat
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020