Pengumuman itu menyusul persetujuan penggunaan vaksin Pfizer dan BioNTech pada 12 Desember oleh FAA bagi para pilot dan pengontrol.
Regulator penerbangan AS tersebut mengatakan pilot dan pengontrol tidak boleh terbang atau melakukan tugas terkait keselamatan selama 48 jam usai menerima vaksin.
FAA mengatakan "akan memantau respons pasien pada masing-masing dosis vaksin dan mungkin menyesuaikan kebijakan ini seperlunya guna memastikan keselamatan penerbangan."
Pada Kamis (17/12), kelompok yang mewakili serikat penerbangan dan American Airlines, United Airlines, Delta Air Lines dan maskapai lainnya, menulis surat kepada semua gubernur AS. Mereka meminta agar otoritas setempat "memprioritaskan petugas garda terdepan penerbangan untuk alokasi vaksin dalam rencana implementasi mendatang."
Kelompok tersebut mencatat bahwa "petugas penerbangan merupakan pekerja garda terdepan yang sering bertemu dengan masyarakat yang bepergian atau yang diharuskan melakukan tugas kami mendampingi kolega kami dan melakukan pekerjaan kami di lokasi."
Awal Desember ini, FAA mengirim pedoman kepada bandara-bandara agar mengantisipasi pendistribusian vaksin, termasuk fasilitas lainnya yang mungkin dijadikan sebagai bandara alternatif atau pengalihan.
Sumber: Reuters
Baca juga: AS sahkan penggunaan darurat vaksin COVID-19 Moderna
Baca juga: Amerika Serikat izinkan penggunaan vaksin COVID-19 Pfizer
Baca juga: Trump akan terima vaksin COVID usai tim medisnya tentukan yang terbaik
BPOM: Pemerintah hanya akan berikan vaksin bermutu, berkhasiat, dan aman
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020