"Terkait informasi adanya pihak lain di luar area stasiun, yang menawarkan jasa kepada calon penumpang agar menuju klinik tertentu untuk melakukan rapid atau pemeriksaan kesehatan atau mendapatkan surat kesehatan, Daop 1 Jakarta telah melakukan koordinasikan dengan pihak yang berwenang agar dapat melakukan tindak lanjut penelusuran," kata Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad.
Eva menegaskan pemeriksaan berkas kesehatan penumpang akan dilakukan petugas dengan penuh ketelitian serta mengecek keabsahan berkas.
Dia juga menyampaikan bahwa pemeriksaan tes cepat penumpang tidak harus dilakukan di stasiun. Calon penumpang juga bisa melakukan tes cepat di fasilitas kesehatan sesuai preferensi masing-masing dan hanya perlu membawa surat dengan hasil non reaktif.
"Pemeriksaan rapid juga dapat dilakukan di instansi layanan kesehatan lainnya. Yang perlu diperhatikan adalah berkas hasil rapid dengan hasil non reaktif tersebut wajib dibawa saat akan melakukan perjalanan kereta api," ujar Eva.
Baca juga: Polisi tangkap tiga calo tes cepat di Stasiun Senen
Eva menjelaskan aktivitas tes cepat di stasiun merupakan layanan tambahan yang dihadirkan oleh PT KAI dengan menggandeng PT RNI sebagai penyedia jasa tes cepat yang bertujuan untuk mempermudah para pengguna jasa KA yang akan melakukan tes dengan harga murah.
"Tes cepat di stasiun seharga Rp85 ribu, calon penumpang yang akan tes di stasiun wajib harus menunjukkan bukti kode booking tiket. Jika hasil tes reaktif maka biaya tiket yang telah dibeli akan dikembalikan penuh. Layanan rapid test stasiun beroperasi setiap hari mulai pukul 07.00-19.00 WIB," kata Eva.
Sebagai bentuk penerapan protokol kesehatan yang ketat, selain berkas tes cepat atau PCR, calon penumpang kereta api (KA) juga akan melalui prosedur pengukuran suhu tubuh.
Apabila saat pengukuran suhu tubuh di Stasiun kedapatan memiliki suhu di atas 37,3 derajat maka calon penumpang tidak diperkenankan melanjutkan perjalanan dan biaya tiket akan dikembalikan penuh. Pengukuran suhu tubuh juga dilakukan secara berkala di atas KA.
Protokol kesehatan lainnya yang juga diterapkan, yakni kewajiban penumpang KA menggunakan masker saat berada di lingkungan stasiun dan memakai faceshiled yang diberikan secara gratis pada saat proses boarding.
PT KAI Daop 1 menghimbau kepada seluruh pengguna jasa KA agar menjalankan protokol kesehatan yang telah ditentukan untuk kebaikan bersama yakni pencegahan penularan COVID- 19.
Baca juga: Ini modus operandi calo tes cepat di Stasiun Senen
Sebelumnya, petugas gabungan Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Senen menangkap tiga orang diduga calo tes cepat di Stasiun Kereta Api (KA) Senen, Jakarta Pusat, Ahad dini hari.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto mengungkap modus operandi yang digunakan para calo tes cepat di Stasiun Senen, Jakarta Pusat.
“Supaya cepat, dia (pelaku calo) minta jasa, minta transport, menawarkan ke tempat yang ditunjuk untuk mendapatkan tes cepat,” ujar Heru.
Tiga pelaku yang tertangkap, yakni AG, LY dan HS menargetkan para calon penumpang yang sudah tidak sabaran, karena antrean tes cepat yang panjang.
Para calo tersebut menarik tarif mulai dari mengantarkan calon penumpang hingga mendapat hasil tes cepat.
Misalnya,untuk jasa mengantarkan ke klinik tes cepat hingga keluar hasil, penumpang dipatok tarif sekitar Rp50.000. Kemudian biaya tes cepat sebesar Rp95.000.
Adapula biaya transportasi motor roda dua menuju klinik dipatok sekitar Rp35.000-45.000.
“Mereka mencari celah karena banyak yang antre, banyak yang tidak sabar. Mereka menawarkan diri jasa ke tempat yang bisa mengeluarkan rapid,” ujar Heru.
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020