Saham-saham Australia dibuka lebih rendah pada perdagangan Senin pagi, dengan hasil beragam di seluruh bursa ketika wabah COVID-19 di Sydney mendorong pembatasan yang lebih ketat.Saham-saham terkait perjalanan merasakan beban kekhawatiran investor dengan maskapai penerbangan nasional Qantas jatuh hampir lima persen
Pada pukul 10.30 waktu setempat, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 11,80 poin atau 0,18 persen menjadi 6.663,70 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas berkurang 11,40 poin atau 0,16 persen pada 6.912,70 poin.
Sebuah klaster di utara Sydney meningkat mendekati lebih dari 80 kasus pada Senin mendorong pemberlakuan kembali pembatasan perbatasan domestik.
Saham-saham terkait perjalanan merasakan beban kekhawatiran investor dengan maskapai penerbangan nasional Qantas jatuh hampir lima persen dan biro perjalanan daring Webjet turun lebih dari empat persen.
Sementara itu, saham-saham energi juga cenderung melemah pada awal perdagangan, namun sektor material bergerak naik dengan raksasa bijih besi Fortescue mencatat harga saham tertinggi yang pernah ada.
Di sektor keuangan, bank-bank besar merosot dengan Commonwealth Bank turun 0,48 persen, ANZ turun 0,90 persen, National Australia Bank turun 1,24 persen dan Westpac Bank turun 1,11 persen.
Saham-saham pertambangan beragam dengan Rio Tinto turun 0,53 persen, BHP naik 0,14 persen, Fortescue Metals naik 1,62 persen dan penambang emas Newcrest turun 1,71 persen.
Produsen-produsen minyak dan gas melemah dengan Oil Search turun 0,84 persen, Santos turun 1,26 persen dan Woodside Petroleum turun 2,07 persen.
Supermarket terbesar Australia terangkat dengan Coles naik 1,20 persen dan Woolworths naik 0,63 persen.
Sementara itu, raksasa telekomunikasi Telstra melemah 0,17 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas anjlok 4,47 persen dan perusahaan biomedis CSL menguat 0,35 persen.
Baca juga: Saham Australia dibuka turun di tengah kasus COVID-19 lokal baru
Baca juga: Saham Aussie dekati tertinggi 10 bulan ditopang data ekonomi positif
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020