Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi di wilayahnya hingga 3 Januari 2021.dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 dari libur natal dan tahun baru
“Mobilitas penduduk ini akan kami pantau dan dikendalikan agar tak terjadi penularan, baik orang dari luar ke Jakarta maupun sebaliknya, sehingga perlu bagi kita khususnya para keluarga di Jakarta untuk menahan diri tidak melakukan aktivitas liburan ke luar rumah, terlebih keluar dari Jakarta,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Baca juga: Anies harapkan JDCN Forum jadi solusi hadapi disrupsi akibat COVID-19
Perpanjangan PSBB transisi itu didasari fakta bahwa belum ada tanda penurunan kasus positif COVID-19 sejak pertengahan November 2020.
Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, persentase pertambahan total kasus terkonfirmasi positif menunjukkan tren kenaikan selama empat pekan terakhir.
Per 20 Desember 2020, kasus konfirmasi positif di Jakarta mencapai 163.111 atau meningkat 13,3 persen dibandingkan dua pekan sebelumnya dari 143.961 kasus pada 6 Desember.
Baca juga: Ini modus operandi calo tes cepat di Stasiun Senen
Selain itu, perpanjangan PSBB transisi dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus dari libur natal dan tahun baru mengingat pada libur-libur sebelumnya juga sempat terjadi lonjakan kasus.
Imbauan untuk tak berlibur keluar rumah selama masa natal dan tahun baru, khususnya bagi para keluarga didasari oleh klaster yang saat ini mendominasi kasus positif COVID-19.
Klaster keluarga dan perkantoran masih tercatat sebagai dua klaster terbesar yang menyumbang penambahan kasus COVID-19 di Jakarta.
Baca juga: PN Jakarta Selatan kembali hentikan layanan untuk cegah COVID-19
Per 7-13 Desember 2020 terdapat penambahan jumlah positif sebesar 3.821 kasus pada klaster keluarga dan 313 kasus pada klaster perkantoran.
Sehingga mobilitas penduduk pada libur akhir tahun akan sangat menentukan pertambahan kasus positif, khususnya pada klaster yang mendominasi.
“Kami mengimbau masing-masing dari kita untuk menahan diri tidak liburan ke luar rumah apalagi ke luar kota. Jangan sampai liburan yang senangnya mungkin hanya sementara malah membuat orang-orang yang kita sayangi beresiko terpapar COVID-19 dan membuat mereka bahkan kita, terpisah karena harus menjalani isolasi ataupun dirawat karena COVID-19,” kata Anies.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020