"Hari ini kami berangkatkan tim Pamatwil (Perwira Pengamat Wilayah) untuk melaksanakan Operasi Lilin 2020," kata Irjen Istiono di halaman Kantor NTMC Polri, Jakarta, Senin.
Dalam Operasi Lilin 2020 yang dimulai hari ini hingga 4 Januari 2021 mendatang, akan dikerahkan sebanyak 123.451 personel gabungan untuk menjaga arus lalu lintas di titik-titik jalur mudik di Pulau Jawa dan Sumatera.
Baca juga: Cegah corona Korlantas gelar tes swab antigen saat Ops Lilin 2020
"Yang menjadi atensi pengamanan kami adalah tempat-tempat (yang dilalui) empat moda transportasi, darat, laut, udara dan tempat wisata serta tempat-tempat kerumunan yang berpotensi penularan COVID-19," kata Istiono.
Menurut dia, petugas akan secara persuasif dan humanis mengingatkan masyarakat untuk menaati protokol kesehatan selama Operasi Lilin berlangsung.
Selama Ops Lilin 2020, nantinya di posko-posko di rest area akan digelar pengecekan swab antigen secara acak.
Dalam pelaksanaan swab antigen ini, petugas Ops Lilin akan dibantu tim BNPB.
"20 ribu antigennya akan dibantu oleh BNPB. Random cek di beberapa titik antara lain di rest area dan pos-pos di titik-titik tertentu," katanya.
Mantan Kapolda Bangka Belitung itu memprediksi puncak arus mudik dan arus balik akan terjadi dua kali mengingat libur panjang dibagi dua pekan.
Untuk liburan Natal, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 23-24 Desember 2020. Sedangkan puncak arus balik diperkirakan pada 26 Desember 2020.
Sementara puncak arus mudik untuk Tahun Baru diprediksi terjadi pada 30-31 Desember 2020. Kemudian puncak arus balik pada 3-4 Januari 2021.
Operasi Lilin 2020 adalah operasi kemanusiaan yang mengedepankan tindakan preventif. Sementara tindakan represif terukur hanya dilakukan bilamana kondisi darurat.
Baca juga: 209 gereja di Jaktim diimbau gelar perayaan Natal secara daring
Baca juga: Polda Jabar amankan tiga jalur lalu lintas saat Operasi Lilin 2020
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020