Head of Sustainability Gojek Tanah Sullivan memaparkan salah satu keunggulan dari fitur serap jejak karbon yang pertama di industri ride-hailing dunia tersebut, “GoGreener Carbon Offset memungkinkan para pengguna untuk terus memantau pohon yang telah mereka tanam di lokasi yang mereka pilih sendiri. Mulai dari foto pohon, warna daun untuk melihat tingkat kesehatan pohon, hingga pertumbuhan diameter dan tinggi pohon pun dapat terus dimonitor. Semuanya telah tersedia pada monitoring dashboard yang dapat diakses melalui email yang mereka terima saat pohon mereka ditanam.”
Fitur ini juga disebutkan menggunakan metode perhitungan kalkulator karbon ilmiah yang merujuk pada IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) dan sesuai rekomendasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK), sehingga konversi kebutuhan jumlah pohon untuk menyerap jejak karbon sangat akurat dan diakui oleh pemerintah Indonesia.
Tanah juga mengatakan bagaimana kelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab seluruh pihak. “Oleh karena itu, kami sangat senang fitur GoGreener Carbon Offset bisa menginspirasi pelaku sektor swasta lainnya untuk mengikuti langkah kami dalam mendorong upaya-upaya peduli lingkungan.”
Seluruh proses GoGreener Carbon Offset mulai dari menghitung jejak karbon, memilih lokasi penanaman, hingga melakukan pembayaran dengan GoPay - juga dilakukan dengan mudah melalui aplikasi Gojek, tanpa harus berpindah-pindah platform.
Menurut Tanah, prinsip transparansi dan kenyamanan dalam menggunakan fitur menjadi sangat penting untuk mendorong perubahan perilaku agar menjadi gaya hidup , “Kami tidak ingin masyarakat hanya mencoba fitur ini, menyerap jejak karbon mereka melalui penanaman sejumlah pohon, lalu berhenti di situ. Melalui GoGreener Carbon Offset, kami ingin fitur ini menjadi bagian dari keseharian mereka untuk mengadopsi perilaku yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. Hal ini yang mendorong kami untuk menghadirkan inovasi yang mudah digunakan secara sukarela tanpa minimum transaksi, sederhana, namun juga efektif.”
Baca juga: AIA & Gojek hadirkan layanan proteksi mudah harga terjangkau
Baca juga: GoMart kenalkan asisten belanja berkualitas #EmakJago
Memberdayakan Petani Lokal
Dalam memastikan pertumbuhan pohon yang sehat serta menjamin keberlanjutan program GoGreener Carbon Offset, kolaborasi Gojek dan Jejak.in turut menggandeng dan memberdayakan para petani lokal.
Para petani lokal akan dibimbing untuk memantau dan merawat pohon yang telah ditanam oleh pelanggan Gojek.
Bersama Jejak.in dan pelaku konservasi Lindungi Hutan, Gojek juga melakukan serangkaian program edukasi serta pelatihan untuk mengembangkan keahlian para petani lokal sehingga mereka dapat memanfaatkan teknologi digital guna merawat pohon mangrove yang lebih efektif.
Saat ini sektor pertanian juga tengah memasuki fase industri 4.0, sehingga teknologi dan automasi menjadi kunci dalam praktik pertanian masa depan. Di Indonesia, praktiknya masih terus berkembang.
Keterlibatan petani lokal serta mengenalkan mereka dengan perangkat teknologi untuk mengumpulkan informasi seperti status hara tanah, diameter dan tinggi pohon kelembaban udara, kondisi cuaca dll, menjadi langkah yang baik untuk memberdayakan para petani tersebut agar dapat semakin efektif dalam merawat pohon-pohon yang ditanam.
Arlan Arfanda, Founder dan CEO Jejak.in juga menegaskan para petani lokal memiliki peran krusial dalam memastikan pertumbuhan pohon yang telah ditanam, “Saat ini, kami memanfaatkan platform karlon serta teknologi QR untuk memantau pertumbuhan pohon. Dengan merangkul para petani untuk lebih memanfaatkan teknologi dalam mengumpulkan data di lapangan bukan hanya memudahkan kita dalam merawat pohon, tetapi juga memberikan mereka kesempatan untuk dapat beradaptasi dengan perkembangan sektor pertanian di era digital.”
Baca juga: Gojek permudah akses Pasar Mitra Tani Kementan via GoSend
Baca juga: Gojek investasi di Bank Jago untuk percepat inklusi keuangan
Baca juga: Gojek - BCA luncurkan GoBiz Plus, mudahkan transaksi nontunai UMKM
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020