"Pelantikan akan dilaksanakan Insya Allah besok pagi," kata dia, di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Selasa. Ia baru mengumumkan perombakan kabinet Indonesia maju dengan memasukkan enam menteri baru.
Keenam orang itu adalah pertama, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, yang didapuk menjadi menteri sosial menggantikan Juliari Batubara, yang kini menjadi tersangka KPK dalam perkara dugaan penerimaan suap terkait bantuan sosial untuk wilayah Jabodetabek 2020.
Baca juga: Presiden Jokowi umumkan 6 menteri baru Kabinet Indonesia Maju
Kedua, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno, yang ditetapkan sebagai menteri pariwisata dan ekonomi kreatif menggantikan Wishnutama Kusubandio.
Ketiga, Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin, menjadi menteri kesehatan menggantikan dr Terawan Agusputranto. Lazimnya menteri kesehatan adalah seorang berlatar ilmu kedokteran atau kesehatan masyarakat. Sadikin bukan seorang dokter melainkan pengusaha dan sebelumnya menjadi direktur utama Bank Mandiri dan direktur utama PT Asahan Alumnunium.
Baca juga: Dua menteri korupsi, Analis: Jokowi perlu pertimbangkan "reshuffle"
Keempat, Yaqut Cholil Qoumas sebagai menteri agama menggantikan Letnan Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi. Menteri baru ini adalah ketua Gerakan Pemuda Ansor yang berada di bawah Nahdlatul Ulama.
Kelima, Wakil Menteri Pertahanan Sakti, Wahyu Trenggono, menjabat sebagai menteri kelautan dan perikanan menggantikan Edhy Prabowo yang menjadi tersangka KPK dalam kasus dugaan penerimaan suap terkait penetapan izin ekspor benih lobster.
Baca juga: Presiden minta Kemenkes buat rencana tes COVID-19 seluruh provinsi
Kelima, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, M LUthfi, didapuk menjadi menteri perdagangan menggantikan Agus Suparmanto.
Luthfi diketahui pernah menjadi menteri perdagangan pada Februari-Oktober 2014 setelah sebelumnya menjadi duta besar Indonesia untuk Jepang pada 2010-2013.
Saat diperkenalkan ke publik, keenam menteri baru itu mengenakan kemeja putih dan jaket biru.
Baca juga: Presiden tegur langsung menteri yang realisasi anggarannya rendah
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020