"Pemerintah kabupaten telah bergerak cepat untuk penanganan dampak banjir di dua kecamatan ini yaitu Kecamatan Monano dan Sumalata Timur," kata Wakil Bupati (Wabup) Gorontalo Utara, Thariq Modanggu, di Gorontalo, Selasa.
Organisasi perangkat daerah (OPD) terkait katanya, yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan Dinas Pekerjaan Umum bergerak di titik lokasi banjir.
Baca juga: BPBD sebut 3.814 jiwa terdampak banjir Kolaka Utara
Mereka (OPD) mendata dan membawa bantuan logistik termasuk perlengkapan yang diperlukan warga terdampak.
Lima desa terdampak di Kecamatan Sumalata Timur yaitu Desa Motihelumo, banjir merendam 21 unit rumah, 5 hektare lahan jagung, 1 hektare lahan cabai, 500kg pupuk dan 500kg beras serta 1 buah android, 1 buah kulkas dan 1 buah mesin air.
Desa Deme I, 30 unit rumah dan 1 unit sekolah menengah pertama (SMP) terendam, 2 ekor sapi hanyut, 3 hektare kebun jagung, 5 hektare sawah dan 400kg beras juga rusak terendam banjir.
Banjir juga merendam 12 unit rumah di Desa Koluwoka, 2 unit di antaranya rusak berat dan 500kg semen dipastikan rusak terendam.
Khusus di desa tersebut sebanyak tiga titik longsor hampir menutup badan jalan lintas Sulawesi.
Baca juga: Sejumlah rumah di Gorontalo Utara hanyut diterjang banjir
Sementara di Desa Buluwatu sebanyak 5 unit rumah dan 1 unit perahu terendam, termasuk 25 unit rumah di Desa Dulukapa.
Banjir juga merendam jalan utama dan permukiman warga di Kecamatan Monano berdampak di tujuh desa yaitu, Desa Zuriati, Monas, Monano, Mokonowu, Tudi, Pilohulata dan Garapia.
Data terdampak banjir di wilayah Monano masih sementara dihimpun melalui pemerintah desa masing-masing.
"Pemerintah kabupaten bersinergi dengan TNI dan Polri dalam penanganan pascabanjir," katanya.
Curah hujan tinggi menjadi penyebab banjir yang terjadi sejak pukul 16.00 Wita.***
Baca juga: Tiga desa di Gorontalo Utara terendam banjir
Baca juga: BPBD sebut sebagian korban banjir Kolaka Utara-Sultra masih mengungsi
Pewarta: Susanti Sako
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020