Pabrik-pabrik itu ditutup mulai Selasa (22/12) waktu setempat, dua hari sebelum jeda musim dingin yang dijadwalkan perusahaan, yang semula direncanakan Kamis (24/12), demikian sejumlah media Eropa melaporkan, Rabu.
Strain baru virus corona sejauh ini telah terdeteksi di Inggris, Denmark, Belanda, dan Australia.
Dalam Desember ini, Toyota juga menemukan lebih dari 20 pekerjanya di Jepang terkonfirmasi COVID-19, dan masalah serupa berpotensi memengaruhi semua lokasi operasional Toyota.
"Kami dengan tulus meminta maaf atas kegelisahan dan kekhawatiran yang mungkin ditimbulkan oleh berita ini kepada orang-orang di daerah sekitar. Kami terus berupaya untuk lebih meningkatkan komunikasi dan pemeriksaan kesehatan dengan staf di semua lokasi," kata Toyota dalam pernyataan resminya.
Toyota secara aktif menerapkan langkah-langkah untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut dan tetap berkomitmen untuk memberikan pembaruan informasi tepat waktu sesuai kebutuhan.
Baca juga: Ruang digital jadi "showroom" baru di tengah pandemi
Baca juga: Lima merek otomotif penjualan tertinggi di Indonesia
Baca juga: Toyota siapkan truk hidrogen berteknologi Mirai
Pewarta: Suryanto
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020