Melalui kendaraan itu, Hyundai mengenalkan mobilitas ramah lingkungan yang sejalan Perpres No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan, yang nantinya akan berdampak positif pada pertumbuhan sektor industri lain seperti kelistrikan, stasiun pengisian daya, baterai, hingga suku cadang mobil listrik.
Pertanyaan yang kerap muncul terkait mobil listrik adalah seberapa jauh daya jelajah dan bagaimana efisiensi yang ditawarkan.
Untuk itu, ANTARA pada Selasa (22/12) menjajal IONIQ Electric melewati "rute urban" yang biasa dilintasi masyarakat Jabodetabek yakni melintasi tiga provinsi dari Banten, Jakarta hingga Jawa Barat (jalur Serpong, Jakarta Selatan, Cibubur/Cileungsi) sejauh 66 kilometer.
Baca juga: Hyundai Indonesia buka pemesanan All-New Palisade
Baca juga: Hyundai-Ineos jajaki peluang bisnis hidrogen untuk mobil listrik
Perjalanan dilakukan selama dua jam mulai pukul 15.11 WIB hingga tiba 17.10 WIB, menempuh rute padat di waktu pulang kerja yakni Jalan Tol JORR TB Simatupang, Tol Jagorawi, Jalan Alternatif Cibubur hingga Jalan Cileungsi-Setu.
Rute itu dipilih untuk mewakili aktivitas masyarakat urban Jabodetabek yang menggunakan kendaraan pribadi untuk aktivitas sehari-hari. Rute dan kondisi jalan juga dianggap sesuai dengan mobilitas masyarakat saat berakhir pekan, misalnya mengunjungi kerabat di pinggir Jakarta atau ke mall sekitaran Jabodetabek.
Hyundai IONIQ berkelir putih itu memulai perjalan dengan kapasitas baterai 100 persen (mode berkendara eco), kemudian hanya berkurang 4 persen saat tiba di Tol TB Simatupang. Kapasitas daya kemudian menurun hingga 92 persen saat melintasi tol dengan kemacetan hingga simpang Tol Jagorawi.
Dari Jagorawi hingga keluar GT Cibubur, daya berkurang menjadi 89 persen. Saat melintasi Jalan Alternatif Cibubur hingga Cileungsi yang juga padat, kapasitas baterai hanya terpakai 4 persen hingga tiba di titik akhir dengan kondisi baterai masih 85 persen.
Tingkat konsumsi yang tercatat selama perjalanan itu sebesar 9,8 kWh/100km.
Jika dikonversi menjadi rupiah berdasarkan tarif daya listrik Rp1.444 per kWh, maka didapat angka sebesar Rp14.734 sebagai biaya yang dikeluarkan IONIQ untuk perjalanan selama 2 jam sejauh 64 kilometer, melintasi tiga provinsi yakni Banten, Jakarta dan Jawa Barat.
Baca juga: Hyundai siapkan layanan robotaxi tanpa pengemudi
Di luar faktor efisiensi, Hyundai IONIQ memiliki sejumlah fitur penunjang kenyamanan dan keamanan berkendara antara lain ventilated seat (hangat/sejuk), Rear View Monitor with Dynamic Parking Guides, Parking Distance Warning, Blind spot Collision Warning, Rear Cross Traffic Collision Warning, 7 airbag system, dan Tire Pressure Monitoring System.
Pengemudi pun dibuat praktis dengan tombol transmisi Shift-by-Wire serta empat mode berkendara yakni Drive Mode Select (Eco, Eco +, Comfort, Sport).
IONIQ menggunakan powertrain motor listrik bermagnet permanen dan berefisiensi tinggi sebesar 100 kW (136 PS) yang dipasok oleh baterai lithium ion 38,3 kWh. Motor mengembangkan torsi 295 Nm yang didistribusikan ke roda depan, dan berakselerasi 0-100 km dalam 9,9 detik.
Jarak tempuh IONIQ Electric mencapai 373 km (berdasarkan NEDC) dan 311 km (berdasarkan WLTP) dalam sekali pengisian daya. Pengisian daya penuh dapat dicapai dalam 54 menit untuk pengisian nol hingga 80 persen dengan menggunakan stasiun pengisian kendaraan listrik berkapasitas 100 kW.
Untuk pengisian daya, selain memanfaatkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), konsumen Hyundai juga bisa mengisi daya dengan AC Charger di rumah. Hyundai menyediakan perangkat tersebut pada periode pembelian serta syarat dan ketentuan yang berlaku.
IONIQ Electric hadir dalam dua tipe, Prime seharga Rp624,8 juta dan Signature Rp664,8 juta yang keduanya berstatus on the road Jakarta, serta opsi warna putih, hitam, merah dan silver (fluidic metal).
Baca juga: Platform digital Hyundai tersedia dalam bahasa Indonesia
Baca juga: Hyundai Santa Fe 2021 meluncur dengan dua pilihan mesin
Baca juga: Hyundai gelontorkan investasi Rp785 triliun genjot pasar EV
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020