Polres Kota Surakarta bersama tim Penjinak Bom Gegana Satuan Brimob Polda Jawa Tengah menggelar sterilisasi belasan gereja yang bakal melaksanakan ibadah tatap muka menjelang Natal 2020, di Solo, Rabu.... semua sudah berkomitmen saat masuk gereja tidak ada yang membawa tas saat masuk ruangan gedung, dan dilarang ada kendaraan yang berhenti di depan gereja. Jadi pengantar tidak boleh berhenti di depan gereja, dan paling tidak 50 meter jaraknya dari
Anggota Polresta Surakarta bersama Penjinak Bom Gegana Satuan Brimob Polda Jawa Tengah memulai sterilisasi di Gereja Paroki Santo Paulus Kleco Solo yang memiliki jemaat hingga 5.000 orang. Langkah itu dimulai penyisiran dari halaman gedung hingga masuk ruangan di sekitar altar gereja untuk memeriksa jika ada benda-benda yang mencurigakan sebelum misa Natal.
Menurut Kepala Bagian Operasoinal Polres Kota Surakarta, Komisaris Polisi I Ketut Sukarda, menyatakan, sterilisasi gereja yang melaksanakan ibadah Natal secara tatap muka di 13 gereja besar di Solo yang memiliki jemaat hingga 5.000 orang. Sedangkan, tiga gereja lain melaksanakan kebaktian dan misa Natal dengan cara daring, sehingga secara keseluruhan ada 16 gereja yang menggelar ibadah Natal.
Baca juga: Ada 10 Pos Pengamanan pada Operasi Lilin Jaya 2020 di Jaksel
"Kami membagi dua tim, yakni Tim I bergerak kearah timur kemudian ke utara, sedangkan Tim II dari arah barat ke selatan. Tim II berawal di Gereja Paroki Santo Paulus Kleco ini, kemudian Santo Petrus Gendengan, Penabur Gladag, Gading, Gajahan, dan Danusuman," kata Sukarda.
Sukarda mengatakan sebelum kegiatan sterilisasi dari Tim Penjinak Bom Gegana Satuan Brimob Polda Jawa Tengah, mereka sudah memeriksa persiapan soal protokol kesehatan di gereja-gereja itu.
Mereka menilai bahwa jumlah tempat cuci tangan memadai namun harus mewaspadai kerumunan jemaat di tempat-tempat mencuci tangan itu sehingga harus ada petugas yang mengawasi dan mengatur.
Baca juga: Polres Jakbar libatkan 1.858 personel pengamanan Natal-Tahun Baru
Selain itu, potensi kerumunan juga fokus saat pintu masuk gereja yang jaraknya harus satu meter, dan di tempat duduk gereja jarak sudah dibatasi dengan tanda-tanda tertentu sehingga prosedur kesehatan bisa terjaga.
Jumlah jemaat yang akan mengikuti setiap ibadah Natal di Gereja Paroki Santo Paulus Kleca Laweyan Solo dibatasi, kurang dari 50 persen dari kapasitas ruangan, yakni pada jadwal misa Natal pertama 1.100 jemaat dan kedua 800 jemaat dari total 3.500 jemaatnya.
Untuk menjaga ketertiban dan keamanan kebaktian dan misa, polisi bersenjata laras panjang ditempatkan, dibantu Babinkamtibmas, Babinsa, dan Satuan Dalmas Polresta Surakarta.
Bahkan, pengamanan juga dilakukan personel internal gereja yang sudah mengenal satu per satu anggota jemaatnya yang turut kebaktian dan misa Natal.
Baca juga: Kapolda NTB jamin keamanan perayaan Natal 2019
"Adapun semua sudah berkomitmen saat masuk gereja tidak ada yang membawa tas saat masuk ruangan gedung, dan dilarang ada kendaraan yang berhenti di depan gereja. Jadi pengantar tidak boleh berhenti di depan gereja, dan paling tidak 50 meter jaraknya dari depan gereja," katanya.
Susilo selaku koordinator keamanan Gereja Paroki Santo Paulus Kleco, mengatakan, jemaat yang masuk halaman gereja langsung mencuci tangan kemudian diukur temperatur badannya dan menjaga jarak saat berbaris masuk serta duduk di tempat-tempat yang telah ditentukan. Kapasitas Gereja Paroki Santo Paulus Kleco lebih dari 3.500 orang jika normal.
Baca juga: Panglima TNI tinjau sejumlah gereja di Jakarta
Pembagian misa Natal di Gereja Paroki Santo Paulus Kleco, misa pertama pada pukul 19.00 WIB Kamis (24/12), yang dipimpin Pastur Iman, dengan jumlah jemaat sebanyak 1.100 orang, dan misa kedua pada pukul 19.30 WIB dipimpin Pastur Rufi dan Pastur Gunawan dengan jumlah jemaat 800 orang.
Pada kegiatan misa Natal, Jumat (25/12), misa pertama dimulai pukul 06.00 WIB dan misa kedua pukul 08.00 WIB, jemaatnya sama sesi pertama 1.100 orang dan 800 orang. Setiap misa Natal jemaat harus mendafarkan diri dengan dibagikan kartu peserta sesuai jadwal misa Natal.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020