Menurut SuperData perusahaan riset pasar Nielsen, dikutip dari The Verge, Kamis, game tersebut "sejauh ini merupakan game paling populer dalam hal pemain bulanan."
Kesuksesan tersebut semakin luar biasa karena perusahaan pembuat "Among Us," InnerSloth, hanya memiliki empat karyawan untuk menggarap game tersebut.
Jumlah pengguna membuktikan game tersebut sangat populer, sehingga studi pengembang game memutuskan untuk membatalkan sekuel yang sedang dikerjakan, dan memilih untuk meningkatkan game aslinya.
Bahkan, anggota kongres Amerika Serikat Alexandria Ocasio-Cortez menyiarkan dirinya bermain game tersebut dalam kampanye untuk mengajak orang menggunakan hak suara mereka di Twitch yang mencapai lebih dari 400 ribu penonton.
Principal analyst SuperData, Carter Rogers, mengatakan game terpopuler di urutan selanjutnya hanya mencatatkan 300 juta pengguna, jauh lebih sedikit dibanding "Among Us."
Rogers mengatakan bahwa Nielsen memperoleh angka tersebut berdasarkan "tempat penjualan dan data peristiwa dari penerbit, pengembang dan penyedia layanan pembayaran."
Rilis "Among Us" di Nintendo Switch cukup baru sehingga tidak berdampak besar pada jumlah total game dalam analisis Nielsen.
Fakta bahwa Among Us memiliki 500 juta pemain menunjukkan jangkauan luar biasa yang bisa diperoleh dengan membuat game gratis yang berjalan di perangkat seluler.
Menurut SuperData, hanya tiga persen dari 500 juta pemain itu yang memainkan versi PC. Sebagai perbandingan, "Cyberpunk 2077" menjadi game paling populer saat diluncurkan, dengan terjual 13 juta kopi.
Baca juga: "Among Us" meluncur ke Nintendo Switch
Baca juga: Among Us, Zoom jadi aplikasi paling banyak diunduh di Apple tahun 2020
Baca juga: "Among Us" semakin populer, pengembang batalkan sekuel
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020