• Beranda
  • Berita
  • Tingkat pembatalan masih wajar meski aturan perjalanan kian ketat

Tingkat pembatalan masih wajar meski aturan perjalanan kian ketat

24 Desember 2020 16:28 WIB
Tingkat pembatalan masih wajar meski aturan perjalanan kian ketat
Calon penumpang di Bandara Banyuwangi. Kamis (24/12/2020). ANTARA/Budi Candra/aa.
Aturan perjalanan yang semakin ketat pada liburan akhir tahun 2020, khususnya untuk wisatawan yang ingin melancong ke pulau Bali, tidak terlalu mempengaruhi pemesanan di biro perjalanan daring.

Aturan baru yang membuat biaya perjalanan bertambah memang membuat sebagian konsumen yang terlanjur memesan tiket untuk berlibur jadi mengurungkan niat, tapi tidak terlalu signifikan, kata biro perjalanan daring.

"Benar terjadi pembatalan dikarenakan adanya peraturan baru tersebut namun kami masih melihatnya dalam batas wajar," kata Corporate Communications Manager Pegipegi Busyra Oryza kepada ANTARA melalui surel.

Baca juga: Sambut 2021, menginap di dekat rumah jadi pilihan

Baca juga: Syarat kunjungan ke Bali tak pengaruhi pemesanan di RedDoorz


Hal senada diungkapkan oleh biro perjalanan daring tiket.com yang juga menerima pengajuan pembatalan dan pengembalian dana, atau perubahan tanggal.

"Semenjak peraturan tersebut sudah dikeluarkan, pengajuan request untuk refund dan reschedule masih dalam angka yang normal," kata Public Relations Manager, tiket.com Sandra Darmosumarto kepada ANTARA.

Tingkat permintaan pembatalan atau perubahan jadwal yang masuk juga tidak setinggi Maret silam ketika pandemi COVID-19 mulai betul-betul berdampak.

"Angka yang masih dapat ditangani oleh tim customer care tiket.com, bila dibandingkan pada saat bulan Maret lalu saat pandemi COVID- 19, pada saat itu kami pun dapat menangani 97 persen permintaan refund dan reschedule saat itu."

Dia mengatakan, pihaknya selalu mendukung upaya pemerintah menekan angka penyebaran COVID-19 di Indonesia.

Pelancong yang naik pesawat ke Bali wajib melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) juga wajib mengisi e-HAC Indonesia sebelum keberangkatan. Wisatawan yang melakukan perjalanan darat dan laut ke Bali wajib melakukan tes rapid antigen H-2 sebelum keberangkatan.

Bukan cuma biro perjalanan daring, platform pemesanan dan manajemen hotel daring juga mengungkapkan perubahan aturan dari pemerintah tidak terlalu berdampak kepada pembatalan pemesanan kamar.

Country Marketing Director RedDoorz Indonesia Sandy Maulana mengatakan, aturan mengenai kewajiban tes usap PCR untuk wisatawan yang ingin ke Bali memang dikabarkan membuat sebagian konsumen membatalkan rencana liburan ke pulau Dewata.

"Namun berdasarkan data internal RedDoorz, kami tidak melihat adanya pembatalan pemesanan yang cukup signifikan," kata Sandy kepada ANTARA melalui surel.

Baca juga: Menparekraf siapkan "Book Now Travel Later" pulihkan pariwisata

Baca juga: Menginap di hotel mewah, cara turis manjakan diri rayakan akhir tahun


Tetap diminati
Meski pandemi COVID-19 membatasi ruang gerak, masyarakat tetap antusias untuk berlibur sembari menyongsong pergantian tahun.

Berdasarkan data RedDoorz, destinasi akomodasi yang diminati konsumen berada di dekat tempat tinggal masing-masing. Menginap di dekat rumah menjadi pilihan untuk berlibur menyambut tahun 2021.

"Misalnya orang-orang di Jabodetabek, lebih banyak memilih untuk staycation di Puncak, Bogor ataupun Bandung," kata Sandy.

Dibandingkan bulan-bulan sebelumnya selama pandemi, ada peningkatan jumlah okupansi menjelang pergantian tahun di mana masyarakat biasanya berbondong-bondong untuk berlibur.

Kendati demikian, dia tidak menampik liburan akhir tahun 2020 berbeda dibandingkan liburan tahun baru pada tahun-tahun sebelumnya. Pandemi COVID-19 menimbulkan pengaruh yang besar terhadap kenaikan pemesanan kamar.

Sementara itu, data Pegipegi memperlihatkan kota-kota yang biasa jadi tujuan wisata masih menjadi tujuan favorit untuk liburan, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Malang.

Masa liburan akhir tahun dibarengi dengan meningkatnya minat masyarakat untuk melancong, terlihat dari kenaikan transaksi di Pegipegi yang tumbuh signifikan dibandingkan dengan awal Maret ketika Pembatasan Wilayah Berskala Besar diterapkan.

"Recovery rate secara rata-rata mencapai 50-60 persen. Di kuartal IV 2020 ini menunjukkan peningkatan tertinggi semenjak PSBB berlaku," kata Busyra.

Sementara itu, tiket.com mencatat tingkat pemulihan okupansi sektor perhotelan sebesar 67 persen dan transaksi harian pemesanan tiket pesawat meningkat 56 persen pada kuartal keempat 2020 dibandingkan dengan data kuartal ketiga 2020.

Sandra juga menyebutkan program diskon besar-besaran yang berlangsung akhir November lalu berhasil memecahkan berbagai rekor penjualan dan transaksi.

Pemesanan tiket penerbangan untuk rute penerbangan favorit meningkat 8 kali lipat bila dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, sementara permintaan pemesanan hotel juga berhasil memecahkan rekor transaksi bulanan tertinggi sepanjang tahun 2020.

Jumlah pemesanan kamar hotel selama periode diskon mengalami lonjakan transaksi harian hingga 118 persen bila dibandingkan sepekan sebelum periode promosi.

"Hotel- hotel terpopuler terletak di kota-kota wisata favorit, seperti Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta," kata Sandra.

Transaksi harian pembelian tiket pesawat juga naik hingga 60 persen selama periode promosi dibandingkan sepekan sebelum ajang diskon berlangsung. Lima tujuan wisata yang tiket pesawatnya paling banyak dipesan adalah Surabaya, Medan, Bali, Makassar, dan Yogyakarta. 


Sandra mengungkapkan, keseluruhan transaksi menunjukkan bahwa mayoritas sebesar 77 persen dibeli oleh pelanggan untuk berlibur pada awal Desember, kemudian sebesar 19 persen memilih berlibur tahun baru hingga pertengahan Januari 2021, dan sisanya memutuskan melakukan perjalanan setelah Januari 2021.

"Berdasarkan tren dan data yang positif ini, kami semakin optimis bahwa di tahun 2021 sektor penerbangan dan perhotelan di industri pariwisata Indonesia akan mengalami kebangkitan." 



Para pelaku industri pariwisata menyambut 2021 dengan penuh harapan, terutama dengan kehadiran vaksin COVID-19 yang memantik optimisme pemulihan sektor pariwisata Tanah Air.

Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa vaksin untuk masyarakat akan diberikan secara gratis.

"Setelah menerima banyak masukan masyarakat dan melakukan kalkulasi ulang, melakukan perhitungan ulang mengenai keuangan negara, dapat saya sampaikan bahwa vaksin COVID-19 untuk masyarakat adalah gratis," kata Presiden Jokowi.

Baca juga: Libur akhir tahun, di rumah saja atau tetap ke luar kota?

Baca juga: Vaksin bisa jadi angin segar bagi sektor pariwisata 2021

Baca juga: Sambut liburan akhir tahun, maskapai dan OTA beri diskon tiket

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020