Dari Covax, pemerintah juga sudah ada komitmen 10 persen, jadi ini sedang dikejar mengenai waktu. Tentu dari segi dana, pengadaan dan akses sudah disiapkan seluruhnya oleh pemerintah
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut beberapa vaksin COVID-19 selain dari Sinovac rencananya akan masuk Indonesia pada kuartal II-2021.
“Pemerintah sudah mengirim Letter of Interest dan sedang dalam proses negosiasi,” kata Menko Airlangga Hartarto dalam bincang-bincang daring Outlook 2021 di Jakarta, Kamis.
Menko Airlangga menyebut vaksin tersebut yakni Astra Zeneca, vaksin dari program Covax, dan Pfizer, yang disebut akan masuk pada kuartal II-2021.
Baca juga: Pemerintah sediakan anggaran pengadaan vaksin Rp73 triliun
“Dari Covax, pemerintah juga sudah ada komitmen 10 persen, jadi ini sedang dikejar mengenai waktu. Tentu dari segi dana, pengadaan dan akses sudah disiapkan seluruhnya oleh pemerintah,” imbuh Menko Airlangga yang juga Ketua Tim Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) itu.
Program Covax merupakan program yang salah satunya dipimpin oleh aliansi vaksin global GAVI.
Menko Airlangga berharap komitmen penyediaan vaksin COVID-19 itu bisa ditingkatkan menjadi 20 persen dari jumlah penduduk.
Baca juga: Peneliti Brazil: Kemanjuran vaksin Sinovac di atas 50 persen
“Ada komitmen dari GAVI. GAVI juga menyiapkan untuk 10 persen dari jumlah penduduk dan bisa ditingkatkan menjadi 20 persen, yang utamanya untuk pemulihan pandemi dan ekonomi. Game changer-nya adalah vaksinasi dan vaksinasi ini menjadi prioritas bagi pemerintah,” kata Menko Airlangga.
Dalam kesempatan itu Menko Airlangga menambahkan pemerintah juga sudah mendapatkan akses terhadap vaksin lain yakni Moderna.
Sebelumnya vaksin dari Sinovac sebanyak 1,2 juta dosis sudah tiba di Tanah Air dan kini menunggu izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
Rencananya, lanjut dia, juga akan tiba 1,8 juta dosis vaksin SInovac pada Januari 2021 dan sebanyak 15 juta dosis dalam bentuk bahan baku.
Baca juga: Satgas: Vaksin belum tentu 100 persen lindungi masyarakat
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020