• Beranda
  • Berita
  • Tingkat disiplin protokol kesehatan masyarakat turun di semua daerah

Tingkat disiplin protokol kesehatan masyarakat turun di semua daerah

24 Desember 2020 18:38 WIB
Tingkat disiplin protokol kesehatan masyarakat turun di semua daerah
Seorang bocah melintas di depan mural tentang penggunaan masker di Kota Tangerang, Banten, Minggu (21/12/2020). Mural tersebut dibuat sebagai edukasi kepada masyarakat untuk selalu menggunakan masker guna mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Fauzan/aww/aa.
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo mengatakan tingkat disiplin masyarakat melaksanakan 3M atau protokol kesehatan mengalami penurunan di semua daerah sehingga memincu peningkatan angka kasus aktif COVID-19.

"Tingkat disiplin masyarakat di hampir semua daerah mengalami penurunan. Awal November lalu tingkat kepatuhan memakai masker ada di kisaran 86,18 persen, namun di minggu-minggu selanjutnya mengalami penurunan," kata Doni dalam talkshow "Outlook 2021: Wajah Indonesia Setelah Pandemi" secara daring dari Jakarta, Kamis.

Menurut dia, sempat naik menjadi 81,65 persen, namun prosentase kepatuhan masyarakat menggunakan masker kembali menurun menjadi 80,48 persen pada 24 Desember 2020, sedangkan tingkat kepatuhan menjaga jarak yang di awal November ada di angka 81,87 persen, lalu turun drastis di pertengahan bulan, maka pada 24 Desember ada di angka 76,87 persen.

"Ini perlu disadari, pemerintah tidak bisa kerja sendiri. Perlu gerakan masif melibatkan semua komponen masyarakat, terutama tokoh-tokoh nonformal yang dapat memberi pengaruh langsung ke masyarakat," ujar Doni.

Jika semua pihak bekerja ikhlas ia optimistis Indonesia akan melewati pandemi COVID-19 dengan baik. Hal tersebut sudah terbukti di Jawa Timur di mana angka kasus penularan virus corona tipe baru sangat tinggi sehingga semua daerah di provinsi tersebut berstatus merah, namun kerja keras bersama pimpinan provinsi, kabupaten, dan kota dibantu oleh relawan membuat angka kasus positif turun luar biasa di awal November lalu.

Bahkan, Doni mengatakan prosentase zona kuning sangat banyak saat itu, tapi memang akhirnya berubah lagi akhir-akhir ini.

"Sebenarnya kalau kita sungguh-sungguh ingin kurangi kasus kuncinya hanya satu, disiplin, patuh pada protokol kesehatan. Karena kita tahu penularan lewat aerosol, artinya kalau tidak jaga jarak dan pakai masker, maka dengan cepat bisa tertular, terlebih jika sekitarnya tidak menggunakan masker dan tidak jaga jarak," kata Doni.

Perlu kolaborasi bersama turun tangan secara kolektif mengajak semua orang untuk patuh dalam menjalankan protokol kesehatan. Presiden Joko Widodo, ujar Doni, juga telah mengingatkan tidak ada jaminan jika vaksin COVID-19 sudah ada semua bisa terhindar dari penyakit ini.

Sehingga perlu diingatkan lagi, untuk selalu menjalankan 3M, menggunakan masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun selama minimal 20 detik, serta menjaga jarak minimal 1,5 meter untuk menghindari tetesan air liur dari batuk atau bersin orang yang membawa virus corona tipe baru.

"Kita tidak ingin masyarakat kendor, karena sudah sembilan bulan dan dua minggu setelah 13 Maret ditetapkan kondisi kekarantinaan nasional. Ada 16 provinsi alami kenaikkan kasus, dan 18 provinsi kasus menurun, sedangkan di Jawa kebanyakan meningkat," ujar Doni.

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020