Pandemi bangkitkan permintaan laptop dunia

25 Desember 2020 09:01 WIB
Pandemi bangkitkan permintaan laptop dunia
Samsung perkenalkan laptop seri Galaxy Book Flex2. ANTARA/Yonhap.
Pandemi virus corona di dunia menyebabkan manufaktur harus menyiapkan stok yang sangat banyak, namun, mereka masih jauh untuk bisa memenuhi permintaan yang terus naik.
 
Reuters, dikutip Jumat, melaporkan, permintaan laptop dunia tahun ini mencapai tingkat tertinggi sejak 2007, saat iPhone pertama kali diluncurkan. Aktivitas yang dilakukan dari jarak jauh, termasuk bekerja dan belajar, menyebabkan peningkatan permintaan ponsel pintar.

Konsumen juga mencari perangkat yang lebih besar seperti laptop dan komputer, yang selama ini tergantikan oleh iPhone dan ponsel Android.

"Rantai pasokan seluruhnya terus memanjang, tidak seperti sebelumnya," kata direktur di Acer Inc untuk Pan-Amerika, Gregg Prendergast.

Baca juga: LG ajukan paten untuk laptop layar gulung 17 inci

Baca juga: Kantongi sertifikasi di India, Nokia bakal rilis laptop?


Pada 2008, pengiriman global untuk PC, termasuk di dalamnya komputer dan laptop, mencapai 300 juta. Angka tersebut turun baru-baru ini ke angka 250 juta unit.

Beberapa analis industri meramalkan pengiriman PC pada 2020 akan kembali mencapai 300 juta unit, naik sekitar 15 persen dibandingkan tahun lalu. Perangkat tablet mengalami pertumbuhan paling cepat selama pandemi COVID-19.

Canalys memperkirakan jumlah PC dan tablet yang dipakai akan mencapai 1,77 miliar unit pada akhir 2021, naik dibandingkan 2019 yang berjumlah 1,64 miliar. Penyebabnya, kebutuhan perangkat untuk setiap keluarga naik, misalnya dari yang hanya memiliki satu unit komputer, kini membutuhkan lebih banyak untuk anak sekolah atau bekerja dari rumah.

Vendor PC sudah berusaha menambah persediaan, mempercepat pengiriman hingga bersiap meluncurkan model baru tahun depan, namun, masih belum cukup.

Prendergast mengatakan Acer sudah berupaya menerbangkan perangkat mereka, terutama untuk pelanggan yang memakai gawai mereka untuk pendidikan. Perusahaan tersebut menggunakan penerbangan, tidak lagi menggunakan kapal dan kereta.

Tapi, kapasitas perakitan saat ini membuat konsumen harus menunggu sekitar empat bulan untuk pengiriman barang.

Analis industri menyatakan vendor kesulitan mendapatkan komponen, diantaranya layar dan prosesor, apalagi sejumlah pabrik sempat ditutup karena pandemi.

Wakil direktur di IDC, Ryan Reith, menyatakan permintaan PC bisa tinggi hingga 2022 karena pemerintah di beberapa negara memberikan stimulus untuk sekolah dan bisnis.

Perangkat komputer yang akan meluncur dalam beberapa bulan ini diharapkan memberikan fitur kamera dan pengeras suara yang lebih baik, untuk mengakomodasi kebutuhan konferensi video.

Beberapa model laptop dikabarkan akan disertai chip seluler supaya bisa tersambung ke sinyal 4G atau 5G, tidak lagi mengandalkan Wi-Fi.

Direktur di Dell Technologies Inc, Sam Burd, mengatakan perangkat yang akan datang memiliki peranti lunak yang disertai kecerdasan buatan untuk menyederhanakan tugas seperti log on dan mematikan kamera.

Baca juga: Laptop Xiaomi Mi Notebook Pro 2021 akan bawa Intel generasi ke-11

Baca juga: Samsung perkenalkan laptop seri Galaxy Book Flex2

Baca juga: Asus perkenalkan VivoBook 14 A416, laptop untuk semua kalangan

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020