“Harimau Sumatera liar yang berhasil kami tangkap ini masuk ke dalam perangkap yang kami pasang sejak Rabu kemarin,” kata Kepala BKSDA Agus Arianto yang dihubungi dari Meulaboh, Jumat malam.
Baca juga: BKSDA tangkap seekor harimau berkeliaran di Danau Kembar Solok
Saat ini, kata dia, satwa liar yang dilindungi negara sudah dibawa ke lokasi Conservation Response Units (CRU) Trumon Kabupaten Aceh Selatan untuk dilakukan observasi lebih lanjut.
Agus Arianto menjelaskan upaya penangkapan Harimau Sumatera di kawasan Desa Pangkalan Sulampi Kecamatan Suro Makmur Kabupaten Aceh Singkil tersebut, sebagai upaya akhir guna mengantisipasi konflik antara satwa liar dengan masyarakat di kawasan itu.
“Jadi konflik satwa Harimau Sumatera dengan masyarakat di Aceh Singkil ini sudah terjadi sejak 14 Desember 2020 lalu, alhamdulilah saat ini satwa liar tersebut sudah berhasil kita amankan,” kata Agus Arianto menambahkan.
Baca juga: Usai terkam ternak, BKSDA Sumbar tangkap harimau sumatera
Hingga Jumat malam, petugas kesehatan dari BKSDA juga terus memeriksa kondisi kesehatan seekor Harimau Sumatera tersebut, sebelum dilepasliarkan ke habitat aslinya di hutan Aceh.
“Kalau secara umum kesehatannya lebih bagus, secara fisik juga terlihat bagus ya, tidak ada permasalahan berarti,” kata Agus Arianto menuturkan.
Baca juga: BKSDA dan masyarakat kembali tangkap harimau Sumatera di Solok
Baca juga: BKSDA Sumsel segera tangkap harimau di Muara Enim
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020