• Beranda
  • Berita
  • Sebanyak 60 kabupaten dan kota masih tergolong risiko tinggi COVID-19

Sebanyak 60 kabupaten dan kota masih tergolong risiko tinggi COVID-19

27 Desember 2020 20:02 WIB
Sebanyak 60 kabupaten dan kota masih tergolong risiko tinggi COVID-19
Logo BNPB. ANTARA//bnpb.go.id/pri. (ANTARA//bnpb.go.id)
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga 20 Desember 2020 terdapat 60 kabupaten dan kota di Indonesia yang tergolong risiko tinggi COVID-19.

Dari data BNPB yang diterima di Jakarta, Minggu, puluhan daerah tersebut tersebar di antaranya di Kota Prabumulih, Kota Bengkulu, Kota Bandarlampung, Jakarta Selatan, Karawang, Kota Depok, Kendal, Brebes, Sleman, Kediri, Tuban, Bojonegoro, Jembrana, Kota Palangkaraya, Kutai Kartanegara Sulawesi Utara, Maluku hingga Papua.

Bentuk implementasi sektor risiko tinggi tersebut yakni intensif testing dijalankan, penelusuran kontak agresif, kontak erat, probable, dan suspek.

Baca juga: Satgas: 64 kabupaten dan kota di Indonesia risiko tinggi COVID-19

Pada lokasi risiko tinggi, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 meminta masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah. Selain itu, pertemuan publik tidak diperbolehkan dan tempat umum ditutup.

Kemudian aktivitas bisnis ditutup kecuali untuk kepentingan esensial misalnya farmasi, supermarket yang menjual kebutuhan pokok masyarakat.

Untuk daerah risiko tinggi, pemerintah juga belum mengizinkan pembelajaran tatap muka atau masih dengan model pembelajaran jarak jauh.

BNPB juga melaporkan terdapat 378 daerah di Tanah Air yang masuk dalam kategori risiko sedang. Daerah tersebut di antaranya Aceh Singkil, Kota Binjai, Samosir, Tapanuli Selatan, Pasaman Barat, Sijunjung, Kampar, Pringsewu, Bogor Bekasi, Sumedang, Halmahera Utara hingga Kepulauan Yapen.

Selanjutnya, untuk daerah dengan risiko rendah hingga per 20 Desember 2020 terdapat 64 kabupaten dan kota di antaranya Aceh Timur, Indragiri Hilir, Subang, Cianjur, Ende, Sulawesi Selatan, Papua Barat dan Papua.

Terakhir, terdapat 12 kabupaten dan kota yang tidak terdampak atau tidak ada kasus baru. Daerah tersebut yakni Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat, Seram Bagian Timur, Pegunungan Arfak, Waropen, Intan Jaya, Yalimo, Tolikara, Puncak, Dogiyai dan Merauke.

Terkait dana penanganan COVID-19, BNPB melaporkan hingga 27 Desember 2020 total dana yang masuk yakni Rp239,37 miliar dengan rincian rekening dalam negeri sebesar Rp56,48 miliar, rekening luar negeri Rp104,68 miliar dan donasi Rp78,2 miliar.

Baca juga: Dua kabupaten di Kalteng miliki risiko tinggi COVID-19
Baca juga: Kabupaten Probolinggo kembali masuk zona merah COVID-19


#satgascovid19
#ingatpesanibu
#pakaimasker
#jagajarak

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020