• Beranda
  • Berita
  • Menparekraf dukung 100 persen pariwisata berbasis budaya Bali

Menparekraf dukung 100 persen pariwisata berbasis budaya Bali

27 Desember 2020 20:25 WIB
Menparekraf dukung 100 persen pariwisata berbasis budaya Bali
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno saat menerima kenang-kenangan dari Gubernur Bali Wayan Koster di Jayasabha, Denpasar, Minggu (27/12/2020). ANTARA/HO-Pemprov Bali.

di Pulau Bali ini kita bisa menciptakan pariwisata yang berkualitas atau quality tourism

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan siap mendukung 100 persen pariwisata Bali yang berbasis budaya, di tengah berbagai pesona alam yang dimiliki Pulau Dewata.

"Saya berharap di Pulau Bali ini kita bisa menciptakan pariwisata yang berkualitas atau quality tourism," kata Sandiaga Uno saat melakukan kunjungan kerja ke kediaman Gubernur Bali di Jayasabha Denpasar, Minggu.

Menparekraf menceritakan selama dirinya berada di Bali, telah melakukan kunjungan ke destinasi wisata di Kuta, Badung, dan berdiskusi dengan pelaku pariwisata hingga pengunjung.

"Para pengunjung dan pelaku pariwisata menyatakan apresiasinya terhadap penanganan COVID-19 di Pulau Bali," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga menyatakan rasa kagum terhadap pesona alam di bagian Bali Barat.



Baca juga: Menparekraf prioritaskan aspek kesehatan jika wisata Bali dibuka penuh


 "Saya baru pertama kali menaiki perbukitan di Pura Batu Kursi di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Sedangkan di Bali Timur itu yang sangat cantik alamnya ada di Tulamben, Karangasem," ujarnya.

Mendengar hal itu, Gubernur Bali Wayan Koster mengemukakan kebijakan pembangunan pariwisata di Pulau Dewata ini selalu mengedepankan konsep pariwisata yang berbasis budaya dengan kearifan lokalnya.

"Jadi kami harus mengedepankan 'quality tourism' di Bali, agar pariwisata Bali berjalan secara berkelanjutan," ucapnya.

Menurut dia, salah satu cara untuk menciptakan pariwisata berkualitas di Bali, selain berpegang teguh pada budaya dan kearifan lokal Bali, juga melakukan penerapan protokol kesehatan dengan disiplin.

Kemudian secara berkelanjutan dan agar memiliki manfaat, maka pihaknya mendorong Kemenparekraf untuk mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi Bali dengan memberdayakan mata rantai pertanian dan kelautan di Bali sebagai sumber pendukung aktivitas pariwisata.


Baca juga: Gubernur tegaskan objek wisata Bali boleh buka sambut Natal-Tahun Baru


"Kami ingin tata kelola pariwisata di Bali betul-betul bisa memberdayakan mata rantai aktivitas pertanian dan hasil kelautan kami, supaya eknomi di Bali berjalan, dan manfaatnya dirasakan oleh masyarakat lokal," ucapnya.

Selanjutnya, karena Pulau Bali destinasi pariwisatanya juga berada di wilayah pesisir, maka sudah pula melakukan simulasi kunjungan wisata bahari dengan konsep mengelilingi Bali, dan mereka yang berwisata ini menginapnya di daratan Bali.

"Bali komitmen untuk menciptakan destinasi wisata baru, salah satunya dengan mengusung konsep wisata bahari, dan kami mohon dukungan Bapak Menteri Pariwisata," ucapnya.

Gubernur yang didampingi Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati , Sekda Bali Dewa Made Indra dan Wabup Badung Ketut Suiasa pada kesempatan itu memberikan kenang-kenangan berupa Usada Barak 'Balinese Arak' kepada Menparekraf.

Menanggapi hal tersebut, Menparekraf mengatakan apa yang menjadi kehendak Gubernur Bali itu, pihaknya akan menjadikan dasar pertimbangan terkait kebijakan pariwisata di Bali.


Baca juga: Kemenparekraf revitalisasi infrastruktur pendukung wisata Pantai Kuta

Baca juga: Menteri BUMN: Pengembangan wisata medis dimulai di Bali

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020