"Hasil pemodelan BMKG menunjukkan gempa tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Baca juga: KKP kaji budi daya ikan tuna di Teluk Tomini Sulteng
Baca juga: Subduksi di bawah Sulawesi Utara sebabkan gempa M 6,3 di Teluk Tomini
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,2 LS dan 124,61 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 90 km arah Tenggara Kota Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara pada kedalaman 10 km.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault ).
Lebih lanjut, Bambang mengatakan, dampak gempa berupa guncangan dirasakan di daerah Kotamobagu, Banggai Laut, dan Luwuk pada skala II-III MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Kemudian guncangan juga dirasakan di Modayag Boltim, Lolak Bolmong, Manado, Bitung, Sumalata, Gorontalo, dan Taliabu pada skala II MMI, yaitu getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil monitoring BMKG juga belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Baca juga: Gempa bumi dengan magnitudo 5,2 terjadi di Bolaang Mongondow Timur
Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat juga diimbau agar menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020