Sasaran untuk divaksin itu 181 juta penduduk untuk mencapai 'herd imunity' dan masih ada cadangan
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mengungkapkan Indonesia akan menerima sekitar 370 juta dosis vaksin COVID-19 berbagai merek hingga 2022.
"Sasaran untuk divaksin itu 181 juta penduduk untuk mencapai herd imunity dan masih ada cadangan, sehingga jumlahnya mencapai 370 juta lebih," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam jumpa pers secara virtual yang dipantau di Jakarta, Senin.
Baca juga: Satgas: Kesiapan daerah distribusi vaksin COVID-19 sudah cukup baik
Sementara itu, Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti merinci rencana pengiriman vaksin berdasarkan data yang dibahas dalam Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) dari Sinovac sekitar 116 juta dosis vaksin pada 2021.
Kemudian, pemesanan juga dari Novavax yang sudah dilakukan konfirmasi untuk pemesanan mencapai 52 juta dosis yang akan dikirimkan pada 2021.
Merek lainnya, lanjut dia, yakni dari Pfizer yang dalam proses pemesanan pada 2021 mencapai 45 juta dosis, kemudian Covax sebanyak 12 juta dosis dan Astra Zeneca sekitar 50 juta dosis.
"Kalau semua bisa diorder yang tiga merek terakhir, ada 275 juta vaksin yang akan kita peroleh 2021," katanya dalam jumpa pers yang berlangsung di Bali.
Kemudian, kata dia, pada 2022, akan ada kelanjutan pemesanan yang sudah dilakukan konfirmasi yakni Sinovac dan Novavax keduanya mencapai sekitar 87 juta.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah menyiapkan anggaran untuk pengadaan vaksin mencapai Rp73 triliun.
Sedangkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan negara sudah mencadangkan anggaran untuk pengadaan vaksin diperkirakan mencapai Rp54,44 triliun berasal dari Rp18 triliun cadangan dan sisanya anggaran dalam program pemulihan ekonomi nasional pada 2020 yang tidak terserap.
Baca juga: Pemerintah sediakan anggaran pengadaan vaksin Rp73 triliun
Baca juga: Kepala Bappenas sebut daya beli masyarakat masih tertekan pada 2021
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020