"Lapangan pendukung untuk Piala Dunia U-20 awalnya akan digelar Mei 2021 dan FIFA kemudian mengundur waktunya 2023. Tetapi renovasi tetap berjalan sejak November 2020 hingga April 2021," kata Hadi Rudyatmo disela meninjau perkembangan proyek di Lapangan Kotabarat Solo, Selasa.
Menurut Rudyatmo renovasi lapangan Kotabarat tersebut setelah selesai dan masa pemeliharaan juga rampung untuk kemudian diserahkan ke Pemkot Surakarta. Pemkot harus merawat lapangan hingga seterusnya termasuk dimulainya Piala Dunia U-20 pada 2023 mendatang.
Rudyatmo mengatakan bagaimana cara perawatan lapangan tersebut terserah kebijakan dengan wakil kota yang baru. Lapangan ini, jika sudah diserahkan ke Pemkot silahkan saja sudah bisa digunakan untuk kegiatan olahraga sepak bola.
"Lapangan Kotabarat akan dimanfaatkan secara profesional silahkan saja, nanti bagaimana kebijakan Pemerintah Kota Surakarta yang baru. Tetapi jika untuk kegiatan lainnya tidak boleh," kata Rudyatmo.
Baca juga: Pemerintah gelontorkan Rp78,8 miliar untuk renovasi 5 stadion di Solo
Baca juga: PSSI : Stadion Manahan Solo hampir selevel GBK
Pihaknya meminta Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surakarta untuk menempatkan petugas mengawasi empat lapangan yang direnovasi dan dipersiapkan untuk latihan tim Piala Dunia itu, yakni Stadion Sriwedari, Sriwaru, Banyuanyar dan Kotabarat.
Menurut dia, yang diperbolehkan menggunakan lapangan hanya khusus untuk sepak bola saja. Jika untuk kegiatan lainnya akan merusak rumputnya nanti.
Manager Proyek Renovasi Lapangan Kotabarat Solo, Deni Mahardian, mengatakan bahwa Lapangan Kotabarat Solo tersebut direnovasi menjadi lapangan berstandar internasional dengan spesifikasi dan dimensi sesuai dengan kondisi internasional. Jadi Lapangan Kotabarat ini, nantinya bisa digunakan untuk kelas-kelas internasional.
"Lapangan Kotabarat dibuat standar internasional. Pertama ukuran lapangan yakni 72 meter kali 115 meter, kelengkapan fasilitas ruang ganti pemain, dan shower. Pembangunan lapangan yang utama sudah selesai dilaksanakan," katanya.
Bahkan, jenis rumput lapangan yang digunakan jenis zoysia matrella sesuai spesifikasi internasional dan sudah ditanam tinggal menunggu pertumbuhannya.
Proyek renovasi lapangan Kotabarat dijadwalkan selesai April 2021. Meskipun, Piala Dunia pelaksanaannya ditunda hingga 2023, tetapi pihaknya tetap menyelesaikan sesuai waktu yang dijadwalkan.
Baca juga: FIFA batalkan Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia
Baca juga: Menpora segera bahas kelanjutan nasib Piala Dunia U-20 yang ditunda
Proyek renovasi lapangan pendukung latihan pemain tim peserta piala dunia ini, hanya tinggal pekerjaan yang minor seperti saluran air atau drainase, dan ruang ganti pemain. Sedangkan, pekerjaan utama renovasi lapangan sudah selesai tinggal merawat rumputnya hingga berkembang baik.
Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebelumnya telah menggelontorkan dana Rp78,8 miliar untuk merenovasi lima standion dan lapangan sepak bola di Kota Solo sebagai persiapan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Menurut Direktur Prasarana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Iwan Supriyanto, kegiatan renovasi lima stadion dan lapangan sepak bola di Kota Solo satu paket senilai Rp78,8 miliar.
Baca juga: Bersakit-sakit dahulu (agar) bersenang-senang di Piala Dunia U-20
Baca juga: Piala Dunia U-20 membuka jalan Indonesia menuju sepak bola global
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020