• Beranda
  • Berita
  • Gempa 5,0 SR guncang Sumba Timur tidak berpotensi tsunami

Gempa 5,0 SR guncang Sumba Timur tidak berpotensi tsunami

29 Desember 2020 15:58 WIB
Gempa 5,0 SR guncang Sumba Timur tidak berpotensi tsunami
Dokumentasi - Petugas menunjukan seismogram yang merekam kekuatan gempa yang disebabkan oleh erupsi gunung api Ili Lewotolok di desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape Kabupaten Lembata, NTT, Rabu (2/12/2020). ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/aww/aa.
Gempa bumi dengan magnitudo 5,0 mengguncang wilayah selatan Kabupaten Sumba Timur, Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (29/12), namun tidak berprotensi terjadinya tsunami, kata Kepala BMKG Stasiun Waingapu Sumba Timur Arief Tyastama.

Gempa tektonik tersebur terjadi pada pukul 07.37 WIB dengan episenter gempa terletak pada 10,21 LS dan 120,41 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 63 km arah selatan Kota Waingapu, ibu kota Kabupaten Sumba Timur, pada kedalaman 10 kilo meter (km), katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa.

Ia menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktifitas subduksi lempeng Indo-Australia.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakkan oblique naik (oblique thrust fault).

Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock), katanya.

Ia menjelaskan bahwa guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Waingapu II MMI berupa getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Arief mengimbau warga agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya terkait dengan dampak gempa bumi.

Masyarakat juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
 

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020