Tetapi sebuah studi baru yang diterbitkan di PLOS One menemukan, pasangan yang bertemu melalui aplikasi kencan sebenarnya membentuk ikatan yang dalam dan mungkin lebih dalam daripada orang yang bertemu langsung secara kebetulan.
Untuk sampai pada temuan itu, peneliti di Swiss, seperti dilansir dari Insider, Sabtu menganalisis data pada tahun 2018 yang melibatkan 3.250 orang dewasa di Swiss.
Basis data mengumpulkan informasi dari peserta tentang hubungan mereka, seperti bagaimana mereka bertemu dan apa yang mereka inginkan dengan pasangan mereka.
Baca juga: Mau cari jodoh online? Perhatikan empat hal ini
Para peserta ini termasuk 500 orang yang bertemu pasangan mereka melalui aplikasi kencan online, situs web, atau layanan kencan digital.
Hasil studi menunjukkan, terlepas dari anggapan banyak orang tentang aplikasi dan komitmen kencan, ternyata mereka yang bertemu secara online sebenarnya lebih cenderung ingin hidup bersama dalam waktu dekat dan menginginkan anak dibandingkan dengan pasangan yang bertemu secara offline.
"Kami benar-benar menemukan dengan cara tertentu pasangan yang bertemu melalui aplikasi kencan membentuk keluarga atau niat hubungan jangka panjang yang lebih kuat daripada pasangan lain yang bertemu secara offline," kata penulis studi, Dr. Gina Potarca kepada Guardian.
Para peneliti menemukan, belakangan ini di Swiss pasangan kekasih lebih umum bertemu secara online dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Mereka juga menemukan aplikasi menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang dan bagian negara sehingga mengubah peta kencan.
Satu hal lain yang penting dalam studi yakni banyak pertanyaan untuk orang-orang dalam hubungan heteroseksual yang menginginkan anak di masa depan dan hampir seluruh populasi sampel adalah orang-orang di Swiss.
Peneliti mengatakan, meskipun data tidak menjamin Anda akan menemukan belahan jiwa Anda lewat aplikasi kencan, namun ada tren berkembang yakni orang-orang bertemu sosok penting mereka secara online.
Baca juga: Lima aplikasi kencan online pilihan
Baca juga: Tinder diblokir di Pakistan
Baca juga: Facebook diam-diam kembangkan aplikasi kencan
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021