Varian tersebut dideteksi pada wanita berusia 44 tahun, yang kembali dari Inggris. Wanita itu melakukan karantina saat tiba di Vietnam dan pada 24 Desember dikonfirmasi positif terpapar virus itu, menurut pernyataan kementerian.
"Para periset melakukan penelusuran gen pada sampel pasien tersebut dan menemukan bahwa varian itu adalah 'VOC 202012/01'," bunyi pernyataan itu.
Varian tersebut mencakup mutasi genetik yang, secara teori, dapat menyebabkan virus tersebut menyebar lebih mudah di antara masyarakat.
Negara-negara di dunia telah memotong rantai perjalanan dengan Inggris untuk menghentikan penyebaran varian baru itu, yang disebut para ilmuwan 40-70 persen lebih mudah menular dibandingkan varian asli virus tersebut.
Vietnam masih mengoperasikan penerbangan repatriasi untuk membawa para warganya yang terperangkap di tempat tinggal mereka di Inggris di tengah pandemi.
Dengan langkah-langkah karantina dan pelacakan, Vietnam dengan cepat mengendalikan penyebaran virus corona, sehingga aktivitas ekonomi dapat kembali bergerak lebih cepat daripada sebagian besar Asia.
Vietnam telah mencatat 1.474 infeksi dengan 35 kematian akibat COVID-19
Sumber: Reuters
Baca juga: Vietnam laporkan 21 infeksi baru virus corona
Baca juga: Inggris perluas pembatasan terkait lonjakan kasus COVID varian baru
Baca juga: Vietnam akan beli vaksin COVID-19 Rusia
WNI dari luar negeri boleh masuk Indonesia dengan persyaratan
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021