"Mereka (vaksinator) sudah dilatih sejak bulan November lalu," ujar Jubir Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulut, dr Steaven Dandel MPH di Manado, Ahad.
Vaksinator yang telah dilatih tersebut selanjutnya akan melatih rekan-rekan lainnya. "Jadi nantinya jumlah vaksinator akan terus berlipat ganda jumlahnya," katanya.
Hingga pukul 21.30 WITA, jumlah Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) yang akan mendapatkan vaksinasi belum final jumlahnya karena proses pendaftarannya akan berakhir hingga pukul 24.00 WITA.
Baca juga: Pemprov Sulut masih tunggu juknis pemberian vaksin
Baca juga: Dinkes Sulsel: Vaksinasi COVID-19 dilakukan pertengahan Januari
"Data sementara yang masuk sebanyak 21.704 SDMK yang terdata di Sulut. Jadi istilahnya bukan tenaga kesehatan tapi SDMK karena di dalamnya juga ada tenaga non-kesehatan seperti sopir ambulans dan tenaga laundry," ujarnya.
Dokter Steaven menambahkan waktu yang dibutuhkan untuk proses vaksinasi COVID-19 sebanyak 23.000 dosis masih akan diperhitungkan secara matang.
"Belum tersimulasi dengan baik terutama untuk kecepatan intake vaksin dari SDMK. Harusnya bisa cepat, tapi saya tidak akan sembrono menyampaikan asumsi yang belum dihitung matang," ujarnya.
Setelah tahap pertama vaksinasi selesai, akan dilanjutkan untuk tahap II yang menyasar TNI, POLRI dan ASN yg terlibat dalam pelayanan publik.
Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulut mempublikasi bahwa untuk tahap pertama ini ada sebanyak 23.000 dosis vaksin yang diperuntukkan bagi SDMK.*
Baca juga: Batanghari usulkan tenaga kesehatan penerima vaksin COVID-19
Baca juga: Karena disiplin itu sulit, maka saatnya vaksinasi
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021