Dalam pidatonya di depan parlemen, Bisher al-Khasawneh tidak mengatakan kapan Yordania akan menerima vaksin, tetapi pejabat kementerian kesehatan mengatakan mereka mengharapkan pasokan pertama dari perusahaan AS itu tiba pada Februari.
Program COVAX adalah skema WHO untuk memvaksinasi masyarakat di negara-negara miskin dan menengah di seluruh dunia terhadap virus corona.
Khawasneh mengatakan kepada parlemen bahwa sistem perawatan kesehatan Yordania telah tiga kali lipat kapasitasnya sejak Oktober --tempat tidur dan bangsal baru yang disiapkan untuk pasien COVID, kata Khasawneh kepada parlemen.
Menteri Kesehatan Nathir Obeidat mengatakan pekan lalu bahwa pemerintah berharap untuk meluncurkan program inokulasi gratis bagi lebih dari 20 persen dari 10 juta penduduk.
Negara itu telah mengalami penurunan tajam dalam kasus COVID-19 sejak gelombang kedua mencapai puncaknya pada November lalu --dengan sekitar 60 kematian per hari.
Jordan melaporkan 1.540 kasus harian baru pada Minggu (3/1), dengan 26 kematian.
Sejak wabah pertama kali muncul di Yordania pada awal Maret dan hingga 3 Januari, 298.208 orang telah terinfeksi dan 3.903 orang meninggal.
Sumber : Reuters
Baca juga: Yordania akan penjarakan penyelenggara acara lebih dari 20 orang
Baca juga: Yordania tutup sekolah usai kasus COVID-19 melonjak
Baca juga: Indonesia tawarkan Yordania kerja sama produksi vaksin
Pemerintah amankan 660 juta dosis vaksin COVID-19
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021