Pekerja subkontrak, dari sebuah perusahaan yang secara rutin melakukan pekerjaan perawatan di pabrik, meninggal di fasilitas pengepresan di pabrik Ulsan 1 pada hari Minggu (3/1), kata pengurus serikat pekerja setempat, sebagaimana dilaporkan Reuters.
Chairman Hyundai Motor Group Euisun Chung menyampaikan belasungkawa yang dalam dalam pesan Tahun Baru pada hari Senin, mengatakan perusahaan akan melakukan segala upaya untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mencegah kecelakaan keselamatan.
Baca juga: Hyundai beli pabrik GM di Rusia
Operasi di pabrik telah dihentikan karena Kementerian Tenaga Kerja menyelidiki insiden tersebut, kata pejabat kementerian yang menolak berkomentar lebih lanjut karena penyelidikan belum selesai.
Meskipun produksi dapat segera dilanjutkan, tidak jelas kapan itu akan terjadi, kata seorang pejabat serikat pekerja.
Seorang juru bicara Hyundai Motor mengkonfirmasi produksi di pabrik tersebut telah dihentikan karena insiden tersebut.
Pabrik baru saja ditutup selama dua minggu untuk mempersiapkan produksi kendaraan listrik (EV) Ioniq 5.
“Semua aktivitas kami tidak akan berarti tanpa kualitas dan keamanan, karena itu adalah prasyarat untuk melayani pelanggan kami,” kata Chung dalam pesan tahun baru, dikutip Selasa. "Pelanggan hanya akan memberi kami kepercayaan ketika semua anggota Grup Hyundai Motor dan mitra bisnis kami bekerja sama untuk menjadikan kualitas dan keselamatan sebagai prioritas utama," tambahnya.
Baca juga: Hyundai dan Kia yakin penjualan akan meningkat lebih dari 10 persen
Baca juga: Ekspor mobil ramah lingkungan tumbuh 40 persen di Korsel
Baca juga: Hyundai boyong empat penghargaan desain
Pewarta: Suryanto
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021