Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia optimis investasi baterai kendaraan listrik senilai 9,8 miliar dolar AS (setara Rp142 triliun) dari LG Energy Solution akan memberi dampak positif bagi perekonomian daerah, termasuk Kabupaten Batang, Jawa Tengah, yang jadi lokasi industri tersebut.Pemerintah sudah menyiapkan lahan, sarana dan prasarana infrastrukturnya yang memadai, serta ketersediaan tenaga kerja yang diperlukan
LG Energy Solution bekerja sama dengan konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana membangun industri sel baterai kendaraan listrik yang terintegrasi dengan pertambangan, peleburan (smelter), pemurnian (refining), serta industri prekursor dan katoda.
Lokasi yang dipilih untuk pengembangan industri prekursor dan katoda adalah Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah. Begitu pula industri sel baterainya sedang didalami kemungkinan untuk berinvestasi juga di lokasi tersebut.
"Dalam kerja sama investasi ini semuanya ikut terlibat. Jadi tidak lagi bicara untuk sendiri-sendiri. Pengusaha lokal dan UMKM harus dilibatkan, karena tujuan investasi yaitu selain percepatan pertumbuhan ekonomi, juga pemerataan pertumbuhan ekonomi. Pemilihan lokasi di KIT Batang merupakan langkah tepat bagi investor. Pemerintah sudah menyiapkan lahan, sarana dan prasarana infrastrukturnya yang memadai, serta ketersediaan tenaga kerja yang diperlukan," kata Bahlil dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Bahlil menegaskan investasi tersebut merupakan kolaborasi antara perusahaan asing, konsorsium BUMN, pengusaha nasional, pengusaha nasional di daerah, dan UMKM.
Dengan demikian, ia optimis investasi tersebut akan membawa dampak positif bagi perekonomian nasional, juga secara lokal di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Rencana investasi LG disambut dengan antusias oleh Bupati Batang Wihaji. Ia menyatakan optimismenya bahwa investasi LG Energy Solution akan berdampak positif pada perekonomian daerah, menimbulkan dampak ganda, serta membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.
"Kami tentunya sangat bersyukur dan pastinya investasi ini bermanfaat untuk warga Batang dan sekitarnya. Dengan datangnya investasi tersebut, insya Allah dapat menyerap tenaga kerja serta membantu pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dan Indonesia tentunya," ujar Wihaji.
Investasi pengembangan industri baterai kendaraan listrik merupakan salah satu upaya Pemerintah Indonesia untuk mendorong transformasi ekonomi menuju visi Indonesia Maju 2045 melalui hilirisasi sumber daya alam.
Melalui proyek kerja sama investasi tersebut Indonesia diharapkan akan naik kelas dari produsen dan eksportir bahan mentah menjadi pemain penting pada rantai pasok dunia untuk industri baterai kendaraan listrik.
Baterai listrik sendiri merupakan komponen utama mobil listrik, yang dapat mencapai 40 persen dari total biaya mobil listrik.
Dari sisi produksi baterai, biaya material merupakan komponen utama dengan 50-60 persen dari total biaya baterai. Pada tahun 2035 nanti, Indonesia mencanangkan untuk memproduksi 4 juta mobil listrik dan 10 juta motor listrik.
Baca juga: Bahlil: Hyundai siap produksi mobil listrik 2021
Baca juga: Proyek baterai listrik senilai Rp142 triliun segera dimulai
Baca juga: Bahlil: Proyek baterai kendaraan listrik serap tenaga kerja lokal
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021