"Kami siaga 1 di dua daerah, yaitu di Depok dan Karawang. Itu udah empat minggu zona merah terus dalam catatan kami," katanya di Gedung Sate Bandung, Selasa.
"Keterisian ruang isolasinya juga seperti di Karawang sudah darurat, keterisian 110 persen. Jadi ini mungkin rekor terburuk untuk yang sudah ada," ia menambahkan.
Ia mengatakan bahwa pemerintah provinsi sudah meminta dukungan dari Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya untuk mengendalikan penularan COVID-19 di Kota Depok dan Kabupaten Karawang, yang sejak awal Desember 2020 berada di zona merah, zona risiko tinggi penularan virus corona.
Menurut Gubernur, libur panjang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 ikut mempengaruhi peningkatan kasus COVID-19 di wilayah Jawa Barat.
"Di Jabar ada peningkatan, jadi kami berkesimpulan bahwa libur panjang kemarin memang masih berdampak, tapi tidak setinggi libur panjang sebelumnya," kata dia.
Ia menjelaskan pula bahwa persentase pasien COVID-19 yang sembuh di Jawa Barat terus meningkat dan saat ini mencapai hampir 85 persen atau lebih tinggi dari angka kesembuhan tingkat nasional sebesar 82 persen.
"Tingkat kematian juga makin turun. Alhamdulillah kita di angka 1,3 persen, sementara rata-rata kematian di nasional itu ada di tiga persen," kata dia.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, ia mengatakan, terus berupaya meningkatkan kapasitas fasilitas pelayanan kesehatan dalam menangani pasien COVID-19.
"Kapasitas perawatan yang terus kita upayakan dan alhamdulillah gedung-gedung negara TNI Polri yang dipersiapkan untuk merawat sudah berfungsi," katanya.
Baca juga:
Jawa Barat siapkan pelayanan tes antigen di tempat wisata
Kawasan Puncak di Bogor berada di zona merah
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021