Rapat Senat Terbuka dalam rangka memperingati hari jadi atau Dies Natalis ke-58 di tengah pandemi COVID-19, Universitas Brawijaya (UB) menghadirkan Presiden Joko Widodo, Senin.kita juga ingin semakin banyak praktisi yang mengajar di kampus
Rapat Senat Terbuka tersebut, dilaksanakan secara daring dan dihadiri oleh dosen dan tenaga pendidik di lingkungan UB itu diselenggarakan di Gedung Widyaloka kampus setempat.
Dalam laporan kinerjanya, Rektor UB Prof Dr Nuhfil Hanani AR, MS menjelaskan terkait capaian selama 2020, antara lain bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian, kemahasiswaan, keuangan, kerja sama, inovasi, serta reputasi nasional dan internasional.
Pada bidang akademik, UB mengalami perkembangan cukup signifikan untuk akreditasi program studi. Tercatat di tahun 2020, jumlah program studi UB yang meraih akreditasi A mencapai 105. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan tahun 2019 dan 2018 yang masing-masing 97 dan 82 prodi terakreditasi A.
Baca juga: Mendikbud dorong Universitas Brawijaya jadi PTNBH
Penelitian UB tahun 2020 juga meningkat. Jumlah publikasi dosen pada jurnal internasional di tahun 2020 mencapai 1.404. Jumlah ini sama dengan publikasi dosen pada Scopus.
Sementara di bidang kemahasiswaan, prestasi cemerlang didapat pada kompetisi PIMNAS yang berhasil menempatkan UB pada posisi ke-2 setelah di tahun 2019 berada di posisi ke-6.
Selain laporan kinerja rektor, Rapat Terbuka Senat ke-58 juga diisi dengan pameran inovasi dosen dan mahasiswa UB secara virtual. Ada 86 produk yang dipamerkan secara virtual, di antaranya inovasi energi baru dan terbarukan, inovasi pangan dan gizi, serta bidang kesehatan.
Sementara itu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo juga mengisi pidato ilmiah dan menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh civitas akademika UB secara daring.
Baca juga: Universitas Brawijaya kukuhkan dua profesor di penghujung tahun 2020
Sedangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dalam sambutan secara daring menjelaskan bahwa Indonesia perlu SDM unggul yang kompeten seperti para lulusan UB yang tidak hanya siap kerja, tapi mampu menciptakan lapangan kerja.
"Untuk menghasilkan lulusan yang unggul Perguruan Tinggi harus berani mendistruksi dirinya agar lebih adaptif, fleksibel dan berorientasi masa depan. Cara terbaik adalah memberikan pengalaman bermakna di dunia kerja ketika masih menjadi mahasiswa," kata Nadiem
Sedangkan bagi para para dosen, Nadiem berharap agar mereka bisa diberikan kesempatan untuk menggali pengalaman di luar kampus. Sehingga, bisa membawa ilmu-ilmu mutakhir ke dalam kampus.
"Kita juga ingin semakin banyak praktisi yang mengajar di kampus dan itulah dasar Merdeka Belajar Kampus Merdeka," katanya.
Baca juga: Duo Etnicholic UB Malang sabet penghargaan di Italia
Baca juga: Universitas Brawijaya tetap lakukan pembelajaran daring semester depan
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021