"Target secepatnya. Satu vaksinator itu sehari hanya bisa 15 orang karena ada physical distancing. Ancer-ancer dalam satu bulan selesai," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya di Denpasar, Selasa.
Vaksin COVID-19 yang telah diterima pada Selasa (4/1) dini hari akan diprioritaskan diberikan kepada tenaga kesehatan sebanyak 30.320 orang.
Rinciannya yakni untuk tenaga kesehatan di Kabupaten Jembrana sebanyak 1.533 orang, Kabupaten Tabanan 3.118 orang, Kabupaten Badung 5.551 orang dan Kabupaten Gianyar 3.134 orang
Baca juga: Satgas: Vaksinasi COVID-19 efektif saat kondisi terkendali
Selanjutnya tenaga kesehatan di Kabupaten Klungkung 1.691 orang, Kabupaten Bangli 1.246 orang, Kabupaten Karangasem 1.074 orang, Kabupaten Buleleng 3.590 orang, dan Kota Denpasar 9.383 orang.
Hingga saat ini, ujar Suarjaya, jumlah vaksinator yang sudah dilatih sebanyak 3.392 orang dan sekitar 4.000-an tenaga penunjang.
Selain untuk tenaga kesehatan, vaksin juga akan diberikan kepada para pejabat yang masuk di kelompok satu yakni Gubernur Bali, Pangdam IX/Udayana, Kapolda Bali, dan Bupati/Wali Kota.
Meskipun vaksin sudah diterima, kata Suarjaya, vaksin saat ini belum bisa didistribusikan ke kabupaten/kota karena masih menunggu izin dari BPOM.
"Target vaksinasi sampai terakhir sekitar 2,9 juta orang yakni 70 persen dari 4,3 juta masyarakat Bali. Paling tidak 70 persen dari populasi untuk mendapatkan herd immunity," ucapnya.
Baca juga: Airlangga: Vaksinasi dan protokol kesehatan harus berjalan beriringan
Bagi yang sudah pernah terkena COVID-19, ujar Suarjaya, akan mendapat giliran terakhir untuk divaksinasi karena mereka sudah memiliki kekebalan.
"Nanti akan ada proses verifikasi NIK, akan ditanya riwayat penyakitnya, pernah COVID-19 atau tidak," ucap Suarjaya.
Suarjaya menambahkan, Pemerintah Provinsi Bali juga telah mengusulkan agar daerah setempat mendapatkan vaksin Sinovac tahap kedua sebanyak 20 ribu vial.
Baca juga: Presiden ingin vaksinasi COVID-19 bisa selesai kurang dari setahun
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021