Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulteng dr. I Komang Adi Sujendra menerangkan keputusan itu diambil berdasarkan berbagai pertimbangan, salah satunya karena Kota Palu merupakan ibu kota Provinsi Sulteng, pusat pemerintahan dan menjadi daerah dengan tingkat kasus COVID-19 tertinggi di Sulteng.
"Tapi tidak semua bisa diberi vaksin untuk tahap pertama ini karena jumlah vaksin terbatas yaitu 11.000 vaksin," katanya kepada ANTARA di Palu, Selasa.
Baca juga: 3.160 nakes di Kulon Progo diprioritaskan mendapat vaksin COVID-19
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin tidak divaksin COVID-19 di tahap pertama
Pihaknya harus memilih para nakes, tokoh agama, masyarakat, kepala daerah, OPD dan forkompinda yang sebelumnya telah didata sebagai penerima vaksin buatan Sinovac, China yang didistribusikan oleh PT. Bio Farma.
"Yang pasti semua yang telah terdata terutama para nakes pasti mendapat vaksin ini. Hanya bertahap. Tidak sekaligus karena jumlah vaksin yang diberikan terbatas," ujarnya.
Komang menyatakan rencananya vaksinasi dilakukan pekan depan. Sebanyak 11.000 vaksin COVID-19 bantuan Kementerian Kesehatan yang didistribusikan oleh PT. Bio Farma tiba di Palu hari ini.
Sejumlah aparat kepolisian dari Polda Sulteng tampak mengawal dengan ketat vaksin yang diangkut dengan mobil box tersebut dari Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie menuju Instalasi Farmasi Dinkes Sulteng.*
Baca juga: MUI sedang tuntaskan fatwa halal Sinovac
Baca juga: Arti penting mendapatkan vaksin COVID-19 bagi Indonesia
Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021