Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti Rizkan Firman di Jakarta, Selasa, menyatakan, optimisme itu didasari oleh membaiknya penanganan pandemi dan adanya vaksin yang bisa menjadi pendorong masyarakat untuk kembali produktif.
"Selama masa pandemi ini, banyak orang harus tinggal dan beraktivitas di rumah demi meminimalisir penularan COVID-19. Alasan ini menjadi sinyal positif bagi developer rumah tapak," ujar Rizkan melalui keterangan tertulisnya.
Rizkan menyakini kenaikan permintaan rumah tapak ke depannya akan meningkat seiring dengan membaiknya daya beli masyarakat, karena dukungan kebijakan suku bunga acuan BI pada Desember 2020 yang konsisten berada di level 3,75 persen.
Baca juga: Menteri PUPR optimis dua hal ini akan bangkitkan pasar properti 2021
Sementara itu, Project Director Adhi City Sentul, Aviep Hasworo PW menyatakan, masyarakat Indonesia terbiasa tinggal di rumah tapak sehingga pihaknya akan mengembangkan rumah tapak berkonsep Transit-Oriented Development (TOD).
Untuk tahap pengembangan pertama, lanjutnya, pihaknya meluncurkan klaster rumah tapak terbaru, Bhumi Anvaya dengan total 352 unit rumah.
"Meski dalam masa pandemi saat ini ternyata tidak menyurutkan minat masyarakat untuk mencari hunian yang memiliki berbagai fasilitas serta sarana kesehatan," katanya.
Sebanyak 400 peminat properti telah mengajukan permintaan dari total 352 unit rumah yang tersedia di kawasan Sentul Bogor, sehingga hal itu diyakini mengawali kebangkitan pasar sektor properti di 2021.
Baca juga: Asosiasi REI ungkap kebangkitan sektor properti 2021
Baca juga: Ketua DPD: Sektor properti berperan tingkatkan industri lainnya
Pewarta: Subagyo
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021