Regulator makanan dan obat Kolombia pada Selasa mengizinkan penggunaan darurat vaksin COVID-19 buatan Pfizer Inc dan BioNTech SE, kata Presiden Ivan Duque pada Selasa (5/1).Ini adalah langkah yang sangat penting
Kolombia bergabung dengan negara-negara lain yang telah menyetujui penggunaan vaksin virus corona.
Vaksin Pfizer-BioNTech, yang menunjukkan tingkat keberhasilan 95 persen, secara resmi disetujui oleh National Institute of Food and Drug Surveillance (Invima).
"Ini adalah langkah yang sangat penting," kata Duque dalam suatu siaran berita malam. Dia menambahkan bahwa persetujuan untuk vaksin telah diberikan dalam waktu singkat.
Baca juga: Wapres Kolombia Ramirez positif corona
Baca juga: Mantan Presiden Kolombia Uribe positif COVID-19
Duque juga menyebutkan bahwa Kolombia sekarang menunggu persetujuan untuk vaksin yang diproduksi oleh AstraZeneca dan unit farmasi Johnson & Johnson, Janssen.
Pasien berusia 60 tahun ke atas, atau dengan penyakit bawaan seperti asma dan diabetes, akan menjadi yang pertama dalam antrean vaksin, demikian pula dengan petugas kesehatan.
Kolombia telah setuju untuk membeli masing-masing 10 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech dan AstraZeneca, serta 9 juta dari Janssen. Negara itu juga telah mengamankan 20 juta dosis vaksin corona melalui mekanisme COVAX yang didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kolombia akan menerima pengiriman pertama 1,7 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech pada Februari, dan vaksinasi segera dimulai, menurut menteri kesehatan negara itu.
Kolombia, yang telah melaporkan 1,7 juta kasus infeksi virus corona dan 44.426 kematian akibat COVID-19, bermaksud untuk memvaksinasi 35,7 juta dari 50 juta penduduknya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kolombia perpanjang keadaan darurat kesehatan hingga akhir Februari
Baca juga: Ibu Negara Kolombia Maria Juliana Ruiz positif corona
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021