"Masyarakat patut waspada dengan meningkatnya aktivitas gempa di Pasawaran Lampung ini," kata Koordinator bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan, masyarakat perlu waspada karena meski kekuatan magnitudo gempa di bawah 0,5 namun kedalamannya dangkal sehingga bisa berdampak menimbulkan kerusakan.
Menurut dia, cukup banyak kejadian gempa sebelumnya dengan magnitudo di bawah 0,5 yang merusak seperti Gempa Sabang (M 4,8) pada 4 Juni 2020 dan Gempa Kuningan (M 4,2) pada 11 Desember 2020.
Sebelumnya wilayah Pasawaran, Lampung diguncang gempa tektonik dengan magnitudo 3,4 pada Rabu (6/1) pukul 10.38.40 WIB. Episenter gempa terletak pada koordinat 5,58 LS dan 105,16 BT tepatnya di laut pada jarak 22 km Tenggara Pesawaran, Lampung, pada kedalaman 3 kilometer.
Baca juga: BMKG: erupsi Gunung Anak Krakatau bahayakan penerbangan
Baca juga: Masyarakat diminta hindari pesisir pantai Selat Sunda radius 1 kilometer
Gempa Pasawaran tersebut berdasarkan lokasi episenter dan kedalamannya termasuk dalam klasifikasi gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif.
Diduga pembangkit gempa ini adalah Sesar Menanga (Menanga Fault) yang jalurnya memotong Gunung Pasawaran di Lampung.
Berdasarkan pemodelan shake map dan laporan masyarakat, guncangan gempa dirasakan di wilayah Kemiling dan Pesawaran dengan skala intensitas III MMI. Hingga saat ini belum ada laporan mengenai dampak kerusakan sebagai dampak gempa tersebut.
Hingga pukul 11.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock). Tetapi gempa ini sebelumnya diawali oleh empat kali rentetan gempa pendahuluan dengan magnitudo 2,2 hingga 2,7 sehingga total sejak pagi dini hari tadi sudah terjadi lima kali gempa.
Baca juga: Gempa dengan potensi tsunami di Banten-Bengkulu-Jabar-Lampung
Baca juga: BMKG:: gempa bumi Pesisir Barat Lampung tak berpotensi tsunami
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021