Ini betul-betul teknologi yang luar biasa
Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah mengatakan keberadaan ATM beras mendukung program penganan pemutusan mata rantai COVID-19 karena tidak menggunakan uang fisik sebagai media transaksi.
"Ini tentu akan semakin mengurangi kita bersentuhan dengan orang. Ini betul-betul teknologi yang luar biasa," kata Nurdin Abdullah pada peresmian ATM beras untuk dhuafa di Kompleks Perumahan Dosen Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Rabu.
Dalam upaya memutus mata rantai COVID-19, kata dia, peranan teknologi merupakan sesuatu yang penting. Bahkan menjadi sebuah solusi di tengah musibah atau pandemi COVID-19.
"Contoh, sebelum wabah penyakit COVID-19 ini turun. Itu kita sudah mulai bicara soal revolusi industri 4.0 yang artinya era digital," ujarnya.
"Jadi sekarang sudah disiapkan semua, tinggal kita bagaimana mengikuti perkembangan teknologi ini. Kita mencoba untuk memanfaatkan teknologi," harapnya.
Mantan Bupati Bantaeng dua periode itu juga mengapresiasi inovasi teknologi yang dihadirkan ATM beras bagi masyarakat oleh pihak Mandiri Syariah bersama pengurus Masjid Sultan Alauddin Perumahan UMI itu.
Ia berharap jumlah anjungan tunai mandiri (ATM) beras dapat ditingkatkan yang saat ini masih berjumlah enam di Sulsel.
"Baru enam unit di Sulsel. Kita berharap masih banyak yang punya kepedulian seperti Syariah Mandiri untuk menghadirkan ATM beras seperti ini," sebutnya.
Baca juga: Undip Semarang sediakan ATM beras untuk mahasiswa yang tidak mudik
Baca juga: Kementan salurkan 155 ton beras melalui ATM
Baca juga: TNI sediakan beras gratis lewat ATM Pertanian "Sikomandan"
Baca juga: Undip Semarang sediakan ATM beras untuk mahasiswa yang tidak mudik
Baca juga: Kementan salurkan 155 ton beras melalui ATM
Baca juga: TNI sediakan beras gratis lewat ATM Pertanian "Sikomandan"
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021