• Beranda
  • Berita
  • Ketahanan kesehatan nasional jadi prioritas diplomasi RI

Ketahanan kesehatan nasional jadi prioritas diplomasi RI

6 Januari 2021 15:42 WIB
Ketahanan kesehatan nasional jadi prioritas diplomasi RI
Tangkapan layar - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menyampaikan Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) 2021 secara virtual, Rabu (6/1/2021). ANTARA/Tangkapan layar Youtube MoFA Indonesia/pri.

Fokus antara lain pada realisasi komitmen vaksin baik melalui kerja sama bilateral maupun multilateral

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan bahwa kemandirian dan ketahanan kesehatan nasional akan menjadi salah satu prioritas diplomasi Indonesia pada 2021.

“Fokus antara lain pada realisasi komitmen vaksin baik melalui kerja sama bilateral maupun multilateral,” ujar Retno

Selama 2020, Indonesia telah menjalin kerja sama dengan beberapa negara, diantaranya China dan Inggris, untuk pengadaan vaksin COVID-19.

Di jalur multilateral, Indonesia aktif mengamankan potensi perolehan vaksin 
untuk 20 persen penduduk melalui mekanisme kemitraan global COVAX yang didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Aliansi Vaksin Global (GAVI), dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI).

Menlu Retno juga menjelaskan kontribusi Indonesia untuk memperkuat ketersediaan vaksin melalui keanggotaan Indonesia dalam Dewan Investor CEPI serta potensi kemitraan PT Bio Farma (Persero) dengan CEPI untuk manufaktur vaksin global.

“Prinsip vaksin sebagai public goods (barang publik—red), akses setara, aman dan dengan harga terjangkau secara konsisten diusung Indonesia sejak awal pandemi,” tutur Retno.


Selain mencukupi kebutuhan vaksin COVID-19, penguatan kerja sama internasional juga ditujukan untuk membangun industri kesehatan nasional yang mencakup industri bahan baku obat, farmasi, maupun alat kesehatan. 


Menlu memaparkan bahwa melalui diplomasi, sejumlah perusahaan Indonesia berhasil memperoleh sertifikasi ISO 16603 dan ISO 16604 untuk bahan alat pelindung diri (APD), agar ke depannya Indonesia dapat menjadi salah satu pemasok APD dunia.

Tahun ini, diplomasi akan difokuskan untuk penguatan kerja sama pengembangan riset dan transfer teknologi serta sumber daya manusia di bidang kesehatan, termasuk 
penguatan sistem dan mekanisme kesiapsiagaan menghadapi pandemi yang akan datang, baik di tingkat nasional, kawasan, maupun global. 



Baca juga: Presiden targetkan 29,55 juta dosis vaksin tiba di daerah hingga Maret

Baca juga: Presiden Jokowi: Pemerintah pastikan ketersediaan 329,5 juta vaksin

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021