Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak semua masyarakat untuk disiplin menjalani pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sebagai salah satu langkah untuk menekan angka penyebaran COVID-19.Jadi jangan dikonflikan, kita bekerja sama dan kesehatan ini adalah investasi awal untuk bisa menjalankan ekonomi
"Kalau kita mampu semua serentak bertahan dua kali 14 hari saja disiplin, artinya satu bulan kita bisa disiplin bareng-bareng, jangan-jangan ini akan jauh bisa menyelesaikan dan kemudian kepentingan semuanya akan bisa lebih baik," kata Gubernur Jateng Ganjar dalam diskusi Satgas Penanganan COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Kamis.
Baca juga: DPD sarankan PSBB Jawa-Bali diikuti perputaran roda ekonomi
Hal itu bisa dilakukan, ujar Ganjar, mengingat masih ada bantuan yang akan diberikan pemerintah kepada yang kurang mampu dan bagi yang masih mampu, dapat menggunakan tabungan.
Beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Semarang raya masuk dalam wilayah yang wajib melakukan pembatasan, dengan pemerintah daerah akan melakukan edukasi kepada masyarakat dan operasi yustisi secara pararel demi memastikan protokol kesehatan dijalankan.
Baca juga: Jakarta sambut baik kebijakan pengetatan Jawa-Bali
Menurut Ganjar, rencananya akan dilibatkan tokoh masyarakat, agama dan kaum muda untuk kembali menggencarkan taat mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak (3M).
Terkait PPKM, Ganjar mengatakan ada skala prioritas dalam penanganan COVID-19 tersebut dengan langkah menekan angka COVID-19 berarti kegiatan ekonomi masih dapat berjalan, meski tidak seperti biasa dengan kesehatan menjadi fokusnya.
Baca juga: Pemerintah terapkan pembatasan pergerakan pada 11-25 Januari 2021
Hal serupa juga dikatakan oleh Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito, mengatakan masalah kesehatan dan ekonomi tidak perlu dibenturkan.
Investasi kesehatan, ujarnya, adalah untuk ekonomi karena perlu orang yang sehat untuk melakukan kegiatan ekonomi.
"Jadi jangan dikonflikan, kita bekerja sama dan kesehatan ini adalah investasi awal untuk bisa menjalankan ekonomi," tegasnya.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021