• Beranda
  • Berita
  • Dunia terkejut oleh pendukung Trump yang menyerbu Capitol AS

Dunia terkejut oleh pendukung Trump yang menyerbu Capitol AS

7 Januari 2021 20:03 WIB
Dunia terkejut oleh pendukung Trump yang menyerbu Capitol AS
Dokumentasi - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres menyampaikan pidato di majelis rendah parlemen Bundestag di Berlin, Jerman, 18 Desember 2020. ANTARA/REUTERS /Hannibal Hanschke/pri.

...penting bagi para pemimpin politik untuk memberi kesan kepada pengikut mereka akan perlunya menahan diri dari kekerasan, serta untuk menghormati proses demokrasi dan supremasi hukum

Para pemimpin dunia pada Rabu (6/1) menyatakan keterkejutan mereka ketika para pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerbu Gedung Capitol AS, tempat rapat para anggota Kongres, dalam upaya untuk membatalkan hasil pemilihan 3 November yang dimenangkan oleh Joe Biden.

Berikut reaksi dari seluruh dunia:

SEKRETARIS JENDERAL PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres "sedih" dengan kejadian di Capitol AS, kata juru bicaranya.

"Dalam keadaan seperti itu, penting bagi para pemimpin politik untuk memberi kesan kepada pengikut mereka akan perlunya menahan diri dari kekerasan, serta untuk menghormati proses demokrasi dan supremasi hukum," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan.

CHINA

Kedutaan Besar China mengeluarkan peringatan di laman resminya pada hari Rabu, yang memperingatkan warga China untuk memperkuat tindakan pencegahan terkait keamanan, sehubungan dengan "demonstrasi skala besar" di Washington D.C. dan jam malam diumumkan oleh pemerintah setempat.

INDIA

"(Saya) Sedih melihat berita tentang kerusuhan dan kekerasan di Washington DC," kata Perdana Menteri India Narendra Modi dalam sebuah cuitan di Twitter. "Peralihan kekuasaan yang tertib dan damai harus dilanjutkan. Proses demokrasi tidak boleh dibiarkan tumbang melalui protes yang melanggar hukum."

JEPANG

"Kami menolak mengomentari gaya politik Presiden Trump karena ini tentang urusan dalam negeri AS," kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato kepada wartawan.

"Tapi kami berharap dapat melihat demokrasi di Amerika Serikat mengatasi situasi sulit ini, ketenangan dan harmoni dipulihkan, dan transfer kekuasaan yang damai dan demokratis."

PRANCIS

"Apa yang terjadi hari ini di Washington DC bukanlah Amerika, itu pasti," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam pesan video di yang diunggah di Twitter.

"Kami percaya pada kekuatan demokrasi-demokrasi kami. Kami percaya pada kekuatan demokrasi Amerika," katanya dalam bahasa Inggris.

INGGRIS

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dalam cuitannya menyebut peristiwa di Kongres AS sebagai "aib", mengatakan Amerika Serikat berdiri untuk demokrasi di seluruh dunia dan itu adalah hal yang "penting" sekarang karena harus ada transfer kekuasaan yang damai dan teratur.

JERMAN

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan musuh demokrasi akan merasa terhibur dengan adegan kekerasan di gedung Capitol Amerika Serikat, dan dia meminta Trump untuk menerima keputusan para pemilih AS.

Dalam sebuah cuitan di Twitter, Maas mengatakan kekerasan itu disebabkan oleh retorika yang menghasut. "Trump dan pendukungnya harus menerima keputusan para pemilih Amerika pada akhirnya dan berhenti menginjak-injak demokrasi."

RUSIA

"Cukup banyak gambar bergaya Maidan yang datang dari DC," Wakil Duta Besar Rusia Dmitry Polyanskiy mengunggah di Twitter, merujuk pada protes di Ukraina yang menggulingkan Presiden Ukraina yang didukung Rusia, Viktor Yanukovich pada tahun 2014.

"Beberapa teman saya bertanya apakah seseorang akan membagikan biskuit kepada para pengunjuk rasa untuk menggemakan aksi Victoria Nuland," katanya, mengutip kunjungan 2013 ke Ukraina ketika Asisten Menteri Luar Negeri AS saat itu, Victoria Nuland, menawarkan makanan kepada para pengunjuk rasa.

NATO

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyebut protes kekerasan di Washington sebagai "pemandangan yang mengejutkan" dan mengatakan hasil pemilihan demokratis AS harus dihormati.

SPANYOL

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan dalam sebuah cuitan di Twitter: "Dengan kekhawatiran, saya mengikuti dengan berita yang datang dari Capitol Hill di Washington. Saya percaya pada kekuatan demokrasi Amerika.

"Presidensi baru @JoeBiden akan mengatasi ketegangan kali ini, menyatukan rakyat Amerika."

IRLANDIA

Menteri Luar Negeri Irlandia Simon Coveney menyebut pemandangan di Washington sebagai "serangan yang disengaja terhadap Demokrasi oleh Presiden yang sedang menjabat & pendukungnya, mencoba untuk membatalkan pemilihan yang bebas & adil! Dunia sedang menonton! Kami berharap untuk pemulihan ketenangan."

TURKI

Kementerian luar negeri Turki mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan keprihatinan tentang kekerasan dan menyerukan ketenangan dan akal sehat, sambil mendesak warganya untuk menghindari keramaian dan area protes.

UNI EROPA

Charles Michel, ketua para pemimpin Uni Eropa, di Twitter mengungkapkan keterkejutannya atas kejadian di Washington. "Kongres AS adalah kuil demokrasi ... Kami memercayai AS untuk memastikan transfer kekuasaan secara damai ke @JoeBiden"

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan: "Saya percaya pada kekuatan lembaga dan demokrasi AS. Peralihan kekuasaan yang damai adalah intinya. @JoeBiden memenangkan pemilihan. Saya berharap dapat bekerja dengannya sebagai Presiden AS berikutnya. "

KANADA

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengungkapkan keprihatinannya tentang peristiwa di Washington. "Jelas kami prihatin dan kami mengikuti situasi dari menit ke menit," kata Trudeau kepada stasiun radio News 1130 Vancouver. "Saya pikir institusi demokrasi Amerika kuat, dan mudah-mudahan semuanya akan kembali normal segera."

SWEDIA

Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven dalam cuitannya menggambarkan adegan itu sebagai "serangan terhadap demokrasi". "Presiden Trump dan banyak anggota Kongres memikul tanggung jawab signifikan atas apa yang sedang terjadi. Proses demokratis dalam memilih presiden harus dihormati."

NORWEGIA

Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg mengatakan di Twitter: "Ini adalah serangan yang tidak dapat diterima terhadap demokrasi AS. Presiden Trump bertanggung jawab untuk menghentikan ini. Gambaran yang menakutkan, dan tidak dapat dipercaya bahwa ini terjadi di Amerika Serikat."

FINLANDIA

Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Serangan terhadap Capitol Hill di Washington DC adalah masalah yang sangat serius dan mengkhawatirkan. Ini menunjukkan betapa pentingnya untuk mempertahankan demokrasi dengan tegas dan kuat setiap saat."

AUSTRALIA

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menggambarkan pemandangan di Washington sebagai "menyedihkan". "Kami mengutuk tindakan kekerasan ini dan berharap untuk transisi damai Pemerintah ke pemerintahan yang baru terpilih dalam tradisi demokrasi Amerika yang hebat," dia mengatakan di Twitter.

SELANDIA BARU

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan di Twitter: "Demokrasi - hak orang untuk melakukan pemungutan suara, suaranya didengar dan kemudian keputusan itu ditegakkan secara damai tidak boleh dibatalkan oleh massa. Kami memikirkan semua orang yang sama hancurnya seperti kita dengan kejadian hari ini. Saya yakin demokrasi akan menang."

VENEZUELA

Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza mengatakan: "Venezuela mengungkapkan keprihatinannya atas peristiwa kekerasan yang terjadi di kota Washington, AS; mengutuk polarisasi politik dan berharap bahwa rakyat Amerika akan membuka jalan baru menuju stabilitas dan keadilan sosial."

ARGENTINA

Presiden Argentina Alberto Fernandez mengatakan di Twitter: "Kami menyatakan kecaman kami atas tindakan kekerasan yang serius dan penghinaan terhadap Kongres yang terjadi hari ini di Washington DC. Kami percaya bahwa akan ada transisi damai yang menghormati keinginan rakyat dan kami menyatakan dukungan terkuat kami untuk Presiden terpilih Joe Biden. "

Sumber: Reuters

Baca juga: Kongres AS sahkan kemenangan Biden beberapa jam usai serangan Capitol
Baca juga: Majelis Umum PBB sampaikan kekhawatiran atas kerusuhan di Kongres AS

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021