Australia tengah dalam proses untuk mulai memberikan vaksin COVID-19 pertama pada Februari, sebagaimana dikatakan Perdana Menteri Scott Morrison pada Kamis, ketika negara itu bergerak untuk mempercepat program inokulasi di tengah upaya dua negara bagian untuk menahan wabah.
Morrison mengatakan regulator farmasi Australia diharapkan menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 Pfizer pada akhir Januari, dengan dosis pertama dikeluarkan dalam beberapa minggu.
"Kami sekarang berada dalam posisi di mana kami yakin akan dapat memulai vaksinasi pada pertengahan hingga akhir Februari," kata Morrison kepada wartawan di Canberra.
Australia awal pekan ini mengatakan akan memulai vaksinasi COVID-19 pada Maret.
Australia telah melaporkan total lebih dari 28.500 kasus COVID-19 dan 909 kematian sejak pandemi dimulai, dengan penutupan perbatasan dan sistem pelacakan cepat membantu menjaga jumlahnya relatif rendah.
Otoritas setempat berusaha mengendalikan kluster virus baru di kota-kota terbesarnya, Sydney dan Melbourne.
Negara bagian New South Wales yang terpadat, pusat wabah terbaru negara itu, pada Kamis mengatakan tidak mencatat infeksi COVID-19 lokal dalam 24 jam terakhir.
Australia telah memesan 10 juta dosis vaksin COVID-19 Pfizer, dan telah membuat kesepakatan dengan AstraZeneca PLC yang melihat vaksin diproduksi secara lokal.
Morrison mengatakan persetujuan regulasi untuk vaksin AstraZeneca diharapkan pada Februari.
Setelah keduanya disetujui, Morrison mengatakan Australia bertujuan untuk memvaksinasi 80.000 orang setiap minggu. Ini kemudian akan diperluas dalam empat hingga enam minggu berikutnya, dan pada akhir Maret 4 juta orang dapat divaksinasi.
Percepatan program vaksinasi COVID-19 terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang penyebaran virus secara global.
Kabinet nasional Australia akan bertemu sebulan lebih awal dari yang dijadwalkan pada hari Jumat, kata Morrison, ketika pihak berwenang berusaha menghentikan penyebaran varian COVID-19 yang lebih menular yang muncul di Inggris. Sejumlah pendatang internasional di Australia dinyatakan positif mengidap strain Inggris itu.
Rapat kabinet akan mempertimbangkan pengajuan untuk memperkuat aturan perjalanan bagi warganya dan penduduk yang kembali dari luar negeri, tulis Morrison dalam unggahan Facebook Rabu malam.
Media Australia melaporkan bahwa pemerintah berencana untuk memperkenalkan pengujian wajib COVID-19 untuk semua pengunjung internasional sebelum mereka naik penerbangan ke negara itu.
Sejak Maret, Australia telah menutup perbatasan untuk semua non-warga negara dan penduduk tetap.
Sumber: Reuters
Baca juga: Australia akan ajukan rencana peluncuran vaksin COVID-19
Baca juga: Australia akan selesaikan kajian vaksin COVID-19 Pfizer di awal 2021
Baca juga: Negara bagian Australia cabut pembatasan perbatasan
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021