"Di saat ekonomi mulai merangkak, ada kebijakan PPKM yang justru akan kembali menghambat lajunya ekonomi. Untuk itu, kami berharap pemerintah daerah memperhatikan sektor ekonomi juga," kata Adik di Surabaya, Jumat.
Adik mengatakan, kesehatan memang harus menjadi prioritas karena kesehatan menjadi moda penggerak, namun sektor ekonomi juga tidak bisa dikesampingkan.
"Keduanya harus berjalan secara seimbang. Tetapi pada prinsipnya, sebenarnya masih ada kelonggaran, misalkan konstruksi yang padat karya, bisa beroperasi 100 persen, bahan pokok 100 persen dan makanan minuman juga 100 persen," kata Adik, menjelaskan.
Saat ini, Kadin Jatim juga terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan industri. Serta mengimbau kepada seluruh industri dan pengusaha tetap dan terus menekankan pemberlakuan protokol kesehatan di tempat kerja masing-masing.
"Pekerja harus pakai masker, jaga kebersihan, jaga jarak dan tidak berkerumun. Kami secara intens melakukan komunikasi dengan Apindo Jatim untuk menyikapi kondisi ini. Apa saja kesulitan dan hambatan yang ditemui pengusaha dan bagaimana mencari solusinya," tuturnya.
Adik mencatat, kondisi ekonomi Jatim saat ini sudah mulai membaik, dan pemulihan yang dilakukan pemerintah dengan berupaya semaksimal telah mengerek daya beli melalui berbagai stimulus, dan berdampak positif sehingga pergerakan ekonomi langsung naik.
"Oleh karena itu, stimulus tersebut harus terus diperpanjang hingga 2021," kata Adik, menjelaskan.
Ia berharap, dengan kondisi yang semakin baik bisa menjadi landasan optimis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di 2021.
"Saya juga berharap pemberlakuan PPKM ini tidak akan berpengaruh signifikan terhadap ekonomi yang mulai merangkak naik. Mudah-mudahan setelah dua pekan pemberlakuan PPKM, kinerja industri bisa digenjot lagi," katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta mengatakan pengetatan pembatasan pergerakan masyarakat dilakukan dengan pengawasan secara ketat untuk pelaksanaan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan).
Pelaksanaanya dilakukan di Jawa-Bali pada 11-25 Januari 2021, tujuannya untuk merespons meningkatnya kasus aktif virus corona di beberapa daerah.
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021