• Beranda
  • Berita
  • Pengamat dorong sosialisasi vaksin demi tingkatkan kepercayaan warga

Pengamat dorong sosialisasi vaksin demi tingkatkan kepercayaan warga

8 Januari 2021 18:31 WIB
Pengamat dorong sosialisasi vaksin demi tingkatkan kepercayaan warga
Botol dengan stiker bertuliskan, "COVID-19 / vaksin Coronavirus / Injeksi" dan jarum suntik medis terlihat di depan logo AstraZeneca yang ditampilkan dalam ilustrasi (31/10/2020). ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/aa. (REUTERS/DADO RUVIC)

Langkah pertama meluaskan kepada publik bukan cuma vaksin Sinovac yang akan digunakan

Pemerintah perlu menyosialisasikan segala jenis vaksin COVID-19 yang akan digunakan untuk vaksinasi untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada upaya itu, kata pengamat sosial Universitas Indonesia (UI) Rissalwan Habdy Lubis.

"Langkah pertama adalah meluaskan kepada publik bahwa bukan cuma vaksin Sinovac yang akan digunakan, ada banyak," kata Rissalwan ketika dihubungi dari Jakarta pada Jumat.

Baca juga: Pengamat ingatkan PPKM perlu aturan jelas dan sosialisasi masif

Selain cara kerja vaksin dan prosesnya, jenis vaksin yang tersedia juga perlu terus disosialisasikan agar masyarakat mengetahui secara rinci dan memberikan kepercayaan akan proses tersebut.

Sebelumnya, selain Sinovac dari China yang telah tiba di Indonesia, Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah telah mengamankan dan memesan sekitar 329,5 juta dosis vaksin dari berbagai pemasok.

Baca juga: BPOM awasi kualitas vaksin COVID-19 Sinovac hingga ke daerah

Beberapa jenis vaksin yang akan digunakan di Indonesia adalah yang diproduksi oleh PT Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Novavax, Pfizer Inc. and BioNTech, serta Sinovac, menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/12758/2020 yang diteken pada 28 Desember 2020.

Selain sosialisasi jenis-jenis vaksin, Rissalwan juga berharap ke depannya pemerintah akan membuka kesempatan kepada swasta untuk ikut membantu pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

Baca juga: BPOM tunggu data klinis izin darurat Sinovac

Hal itu dia maksudkan untuk semakin mempercepat vaksinasi, yang dijadwalkan pemerintah dilakukan dalam dua gelombang yaitu Januari-April 2021 yang menyasar utama petugas kesehatan serta April 2021-Maret 2022 untuk masyarakat umum.

"Sosialisasi sumbernya, jenisnya dan sebetulnya peluang untuk mendapatkan layanannya. Swasta kalau bisa juga boleh terlibat," ujar akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UI itu.

Baca juga: Pemkab OKI siapkan fasilitas kesehatan untuk vaksinasi COVID-19


 

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021