Ketua Yayasan Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta, Hadiyanto Arief, Jumat, mengatakan pihaknya mulai mendatangkan santri secara bergelombang mulai Sabtu (9/1).
"Besok (Sabtu) santri mulai datang bertahap, sebagian yang bersedia saja yang datang," kata Arief.
Arief menjelaskan, pesantren punya aturan khusus untuk memulai pembelajaran tatap muka, tidak terikat aturan Pemerintah Daerah dalam hal ini Provinsi DKI Jakarta yang masih menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan belum memberlakukan pembelajaran tatap muka.
Menurut Arief, pondok pesantren mengacu pada peraturan Kementerian Kesehatan dan surat keputusan bersama (SKB) empat menteri tentang panduan pembelajaran dengan protokol kesehatan saat pandemi COVID-19.
Ia mengatakan kebijakan Pemprov DKI masih memberlakukan pembelajaran jarak jauh untuk sekolah-sekolah umum yang tidak memberlakukan mondok atau "home schooling".
"Pesantren ini memiliki kebijakan berbeda sesuai dengan aturan Kemenkes yang sudah disepakati dalam SKB, yang awalnya memang sudah memperbolehkan mengeluarkan pesantren dari sistem pendidikan lain yang masih tidak dibolehkan tatap muka," ujar Arief.
Arief menambahkan, pesantren tidak punya kewajiban meminta izin pemerintah daerah untuk memberlakukan pembelajaran tatap muka, tetapi perlu untuk berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 maupun instansi lainnya.
"Kita tidak punya kewajiban meminta izin, hanya pemberitahuan saja berkoordinasi dengan Satgas COVID-19, pihak-pihak kecamatan, puskesmas dan segala macan, itu sudah kita lakukan semua," tutur Arief.
Arief mengatakan, ada sekitar 45 persen dari 1.300 jumlah santri Ponpes Darunnajah Ulujami yang bersedia untuk mengikuti pembelajaran tatap muka.
Santri yang memulai pembelajaran tatap muka adalah santri dari jenjang pendidikan SMP dan SMA.
Ponpes Darunnajah masih memberlakukan pembelajaran jarak jauh bagi santri yang belum bisa mengikuti pembelajaran tatap muka dengan berbagai alasan, misalnya masih khawatir dengan COVID-19, khawatir melakukan perjalanan dari kota asal menuju pesantren, atau dalam kondisi sakit.
"Jadi kita sifatnya hanya membantu wali santri yang memang mungkin keberatan anaknya ada di rumah, merasa lebih baik kalau anaknya di pondok. Kita silahkan datang. Bagi yang masih khawatir atau lagi sakit, mungkin jauh karena khawatir naik transportasi umum kita sediakan online, jadi fleksibel," ungkap Arief.
#satgascovid19
#ingatpesanibupakaimasker
#vaksincovid19
Baca juga: Pemprov DKI hadirkan laman Siap Belajar untuk belajar tatap muka
Baca juga: Pemprov DKI tetap berlakukan belajar dari rumah tahun ajaran 2020/2021
Baca juga: Ponpes Darunnajah targetkan belajar tatap muka pada Januari 2021
Baca juga: Pemprov DKI hadirkan laman Siap Belajar untuk belajar tatap muka
Baca juga: Pemprov DKI tetap berlakukan belajar dari rumah tahun ajaran 2020/2021
Baca juga: Ponpes Darunnajah targetkan belajar tatap muka pada Januari 2021
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021