Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melakukan peninjauan ke salah satu dari lima zona kawasan lumbung pangan atau "food estate" di Sumba Tengah, tepatnya di Desa Makatakeri, Kecamatan Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur, JumatDengan segala upaya, kita bersama yakinkan bahwa Sumba Tengah dan NTT dapat mengubah peradaban. Sumba Tengah tidak kalah dengan daerah yang lain, apalagi dengan sesama daerah di NTT
Kunjungan Mentan juga sekaligus bertujuan menyerahkan bantuan berupa 10 combine harvester, yang merupakan bagian dari total bantuan yang dialokasikan Kementan untuk Sumba Tengah.
"Dengan segala upaya, kita bersama yakinkan bahwa Sumba Tengah dan NTT dapat mengubah peradaban. Sumba Tengah tidak kalah dengan daerah yang lain, apalagi dengan sesama daerah di NTT," kata Syahrul melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ada pun kawasan food estate Sumba Tengah dibagi menjadi lima zona, yaitu, zona 1 di Desa Umbu Pabal Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Zona 2 di Desa Umbu Pabal Selatan Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat. Kemudian, zona 3 di Desa Dasa Elu Kecamatan Katikutana, zona 4 di Pusat Pemerintahan Makatul, salah satunya Desa Makatakeri dan zona 5 di Desa Tanamodu Kecamatan Katikutana Selatan.
Baca juga: PermenLHK no 24 tahun 2020 fondasi regulasi penyediaan lahan food estate
Baca juga: Walhi kritisi kebijakan "food estate" di kawasan hutan lindung
Bupati Sumba Tengah Paulus S. K. Limu dalam sambutannya atas nama masyarakat dan pemerintah daerah Sumba Tengah menyampaikan apresiasinya kepada Mentan dan jajaran yang hadir.
Bupati Paulus menyampaikan bahwa total target lahan yang diolah di food estate Sumba Tengah seluas 5.000 hektare, terdiri dari 3.000 hektare untuk tanaman padi, dan sisanya untuk jagung.
"Kami yakin, 2 sampai 3 tahun, Pak Menteri akan mendampingi kita, dan Sumba Tengah bisa mandiri di tahun ketiga," kata dia.
Baca juga: Pengolahan lahan kawasan food estate Kalteng hampir selesai
Baca juga: Luhut pastikan dua lokasi food estate tak lewati batas hutan lindung
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021