• Beranda
  • Berita
  • Setelah rusuh Capitol, Pelosi minta Trump mundur

Setelah rusuh Capitol, Pelosi minta Trump mundur

9 Januari 2021 09:40 WIB
Setelah rusuh Capitol,  Pelosi minta Trump mundur
Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi melambaikan palu saat sesi pertama Kongres ke-117 di Ruang Sidang U.S. Capitol di Washington, DC, Amerika Serikat, Minggu (3/1/2021). ANTARA FOTO/Tasos Katopodis/Pool via REUTERS/foc/cfo.

Karena itu, DPR akan mempertahankan setiap opsi termasuk Amandemen ke-25, mosi untuk memakzulkan atau resolusi istimewa untuk pemakzulan

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat Nancy Pelosi meminta Presiden Donald Trump mengundurkan diri.

Permintaan itu dilontarkan Pelosi pada Jumat (8/1) setelah terjadi kerusuhan yang dilakukan para pendukung Trump dengan merusak dan merangsek ke dalam Gedung Capitol yang menjadi tempat bersidang anggota Kongres AS untuk mengesahkan kemenangan Joe Biden dalam pemilihan umum 3 November 2020.

Pelosi mengatakan jika Trump tidak mengundurkan diri, perempuan politisi itu telah menginstruksikan Komite Aturan DPR untuk melanjutkan mosi pemakzulan dan merancang undang-undang berdasarkan Amandemen 25 Konstitusi AS, yang mengatur pemecatan presiden yang tidak dapat menjalankan tugas resminya.

"Karena itu, DPR akan mempertahankan setiap opsi termasuk Amandemen ke-25, mosi untuk memakzulkan atau resolusi istimewa untuk pemakzulan," kata Pelosi dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan tiga jam dengan politisi Demokrat di DPR. "Dengan sangat hormat, musyawarah kami akan berlanjut."

Sementara itu, dua hari setelah amuk Capitol yang merupakan serangan terhadap demokrasi Amerika, Twitter secara permanen menangguhkan akun Trump dengan alasan bahwa ia dapat memicu lebih banyak kekerasan.

Twitter Inc mengatakan akan secara permanen menangguhkan akun Trump karena risiko hasutan lebih lanjut.

"Setelah meninjau secara cermat Kicauan terbaru dari akun @realDonaldTrump dan konteks di sekitarnya, kami secara permanen menangguhkan akun tersebut karena risiko hasutan kekerasan lebih lanjut," kata perusahaan itu.

Perkembangan luar biasa terjadi dua hari setelah Trump mendesak ribuan pengikut untuk mendatangi Capitol, yang memicu kekacauan di mana massa merangsek ke dalam gedung, memaksa pengosongan kedua ruang sidang dan mengakibatkan seorang petugas polisi dan empat lainnya tewas.

Para politisi Demokrat, yang mengatakan pemungutan suara DPR tentang pemakzulan bisa dilakukan minggu depan, berharap ancaman pemakzulan dapat meningkatkan tekanan pada Pence dan Kabinet untuk meminta (pemberlakuan) Amandemen ke-25 sebelum masa jabatan Trump berakhir dalam waktu kurang dari dua pekan.

Pada Jumat, Pelosi menyebut Trump "tak terpengaruh" dan mengatakan Kongres harus melakukan segala kemungkinan untuk melindungi orang Amerika, meskipun masa jabatan Trump akan berakhir pada 20 Januari ketika Biden dilantik.

Tapi tidak jelas apakah anggota parlemen akan dapat mencopot Trump dari jabatannya, karena pemakzulan apa pun akan mendorong persidangan di Senat, di mana rekan-rekan Republiknya masih memegang kekuasaan.

Naskah pemakzulan, yang merupakan tuduhan formal atas pelanggaran, telah dibuat oleh Perwakilan Demokrat David Cicilline, Ted Lieu dan Jamie Raskin.

Salinan yang beredar di antara anggota Kongres menuduh Trump "menghasut kekerasan terhadap pemerintah Amerika Serikat" dalam upaya untuk membalikkan kekalahannya dari Presiden terpilih Joe Biden dalam pemilihan presiden 2020.

Baca juga: Nancy Pelosi terpilih lagi sebagai Ketua DPR Amerika Serikat

Baca juga: Serikat pekerja Alphabet Google minta YouTube blokir Trump


Sumber: Reuters

Pewarta: Mulyo Sunyoto
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021